Lama Baca 3 Menit

Brasil Punya Cukup Data Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac Dari Uji Klinis

24 November 2020, 16:00 WIB

Brasil Punya Cukup Data Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac Dari Uji Klinis-Image-1

Brasil Memiliki Data Vaksin COVID-19 Buatan Sinovac yang Cukup - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Sao Paulo, Bolong.id - Brasil telah mengumpulkan cukup data infeksi dari uji klinis tahap akhir vaksin COVID-19 eksperimental yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech asal Tiongkok, dan mengharapkan hasil sementara mengenai efisiensi vaksin keluar pada awal Desember.

Dimas Covas, direktur institut penelitian biomedis Butantan yang menjalankan uji klinis fase 3 vaksin Sinovac di Brasil, mengatakan sekarang memiliki 74 kasus yang dikonfirmasi di antara peserta uji klinis, angka ini di atas 61 tonggak awal yang ditetapkan untuk analisis efisiensi sementara.

Dia mengatakan komite independen kemungkinan akan merilis hasil efisiensi pada minggu pertama Desember berdasarkan analisis datanya, dilansir dari Reuters, Selasa (24/11/2020).

Berita itu muncul ketika AstraZeneca Plc Inggris pada hari Senin (23/1/2020) bergabung dengan saingannya di AS, Pfizer dan Moderna, serta Rusia dalam mengumumkan hasil positif uji klinis, meningkatkan harapan bahwa dunia akan segera memiliki vaksin COVID-19 untuk mengakhiri pandemi.

Covas mengatakan kementerian kesehatan Brasil sekarang memiliki semua informasi yang diperlukan untuk memasukkan Coronavac dalam program nasional, sementara Menteri Kesehatan São Paulo Jean Gorinchteyn mengharapkan regulator Brasil untuk menyetujui penggunaan vaksin Sinovac, CoronaVac, pada Januari 2021.

João Gabbardo, kepala komite COVID-19 Sao Paulo, mengatakan pada acara yang sama bahwa dirinya mengharapkan regulator kesehatan Tiongkok untuk menyetujui CoronaVac Sinovac pada bulan Desember, ini dapat mempercepat persetujuan penggunaan vaksin tersebut di Brasil.

Vaksin Sinovac telah dipromosikan oleh Gubernur Sao Paulo João Doria, sebuah langkah yang membuatnya berselisih dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang sangat skeptis terhadap Tiongkok.

Bolsonaro telah menyerang vaksin Tiongkok dengan mengatakan bahwa vaksin buatan Negeri Tirai Bambu tersebut tidak memiliki kredibilitas, dan masih belum jelas apakah pemerintah federal akan memasukkannya ke dalam program inokulasi nasionalnya.

Kementerian tersebut sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menandatangani kesepakatan tidak mengikat untuk membeli vaksin dari Pfizer Inc, Bharat Biotech India, Dana Investasi Langsung Rusia, Moderna Inc dan Janssen, namun tidak menyebutkan kandidat vaksin buatan Sinovac. (*)