Lama Baca 3 Menit

Politisasi Vaksin: Brasil Dapat Rusak Hubungan dengan Beijing

27 October 2020, 05:05 WIB



Politisasi Vaksin: Brasil Dapat Rusak Hubungan dengan Beijing-Image-1

Tenaga Medis di Brasil - Image from Global Times

Tiongkok, Bolong.id - Pakar Tiongkok memperingatkan tentang pengorbanan nyawa orang Brasil di tengah politisasi beberapa pejabat Brasil atas impor vaksin COVID-19 yang dikembangkan Tiongkok, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut dapat membahayakan upaya negara itu melawan pandemi COVID-19 dan mungkin hubungan Brasil-Tiongkok. 

Regulator kesehatan Brazil Anvisa pada hari Jumat mengeluarkan izin kepada pusat biomedis Institut Butantan Sao Paulo untuk mengimpor 6 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok Sinovac Biotech, yang sedang menjalani uji klinis terakhir di negara bagian Sao Paulo. Demikian dilansir dari Global Times, Minggu (25/10/2020). 

Pengumuman itu dirilis satu hari setelah Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa Brasil tidak akan membeli vaksin Tiongkok, sebuah pernyataan yang menjadi berita utama di seluruh dunia, ketika gubernur negara bagian Sao Paulo, baru saja melaporkan pada hari Rabu bahwa pemerintah Brasil akan memasukkan Vaksin Tiongkok dalam program imunisasi nasionalnya dan setuju untuk membeli 46 juta dosis vaksin Sinovac.

Pakar Tiongkok mengatakan bahwa langkah yang diambil oleh presiden Brasil disebabkan oleh situasi politik dalam negeri dan adanya pengaruh dari AS yang tidak dapat dikesampingkan sepenuhnya.

"Bolsonaro seperti Donald Trump dari Brasil ... seseorang yang memenangkan pemilu secara tidak terduga tetapi berperilaku tidak memuaskan selama masa jabatan mereka," kata Jiang Shixue, direktur Pusat Studi Amerika Latin di Universitas Shanghai.

Selain itu, presiden juga ingin melayani beberapa pendukungnya yang menentang pembelian tersebut, kata Jiang.

Tiongkok telah memimpin penelitian vaksin COVID-19, dengan kandidat vaksin yang membuktikan keamanan dan kemanjuran mereka selama uji klinis dan penggunaan darurat pada puluhan ribu orang Tiongkok. Penolakan Brasil untuk membeli vaksin yang dikembangkan Tiongkok akan membuatnya memiliki pilihan yang semakin tidak dapat diandalkan, kata Jiang.

Jiang memperingatkan bahwa mempolitisasi masalah vaksin tidak akan bermanfaat bagi upaya negara itu melawan COVID-19, dan mungkin juga membahayakan hubungan Tiongkok-Brasil.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan pada 19 Oktober bahwa AS dan Brasil perlu mengurangi ketergantungan mereka pada impor dari Tiongkok untuk keamanan mereka sendiri.

Menanggapi pernyataan Pompeo, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian menekankan bahwa Tiongkok dan Brasil adalah "mitra strategis yang komprehensif."

Margaret Harris, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan pada 23 Oktober bahwa entitas akan memilih vaksin terbaik menurut standar sains, bukan berdasarkan asal negara pembuat vaksin. (*)