Bolong.id - Jakarta - Beberapa waktu lalu, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menghadiri Forum Industri Pertahanan bertema “Towards Indonesia 2045: Advancing Strategic Defence Technology by Research and Innovation”.
Kegiatan ini dikuti perwakilan dari industri strategis nasional, perwakilan negara sahabat, akademisi, serta pelaku usaha swasta yang memiliki peran dalam penguatan sistem pertahanan nasional.
Dilansir dari 中国驻印尼大使馆, Duta Besar Wang menyatakan bahwa sistem industri pertahanan Tiongkok telah berkembang selama beberapa dekade, membangun sistem industri canggih yang terdiri dari tiga pilar: "Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertahanan, Produksi Peralatan, Lingkungan Sistem".
Sistem ini mencakup enam sektor industri strategis, yaitu nuklir, luar angkasa, penerbangan, perkapalan, senjata, dan elektronik, dan telah terintegrasi secara mendalam dalam strategi integrasi sipil-militer negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, kerjasama Tiongkok-Indonesia di bidang teknologi dan pertahanan telah menunjukkan hasil yang signifikan.
Pada Juli 2023, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Badan Riset Inovasi Nasional Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Teknologi, yang mencakup pembentukan laboratorium bioteknologi bersama, pusat penelitian teknologi kereta api cepat, dan pusat penelitian pembangunan pelabuhan serta mitigasi bencana. Kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara terus berkembang dengan pesat.
Berdasarkan arahan strategis dari para pemimpin kedua negara, masa depan industri pertahanan Tiongkok akan berfokus pada penciptaan keunggulan kompetitif baru yang berpusat pada teknologi, kapasitas, kualitas, standar, dan layanan, serta berupaya memenuhi kebutuhan sistematis, personalisasi, dan kustomisasi pengguna Indonesia, untuk mendorong percepatan pembangunan modernisasi pertahanan dan militer Indonesia. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
