Lama Baca 3 Menit

China Jatuhkan Sanksi ke 5 Perusahaan Pertahanan AS

08 January 2024, 12:20 WIB

China Jatuhkan Sanksi ke 5 Perusahaan Pertahanan AS-Image-1
Perangkat amunisi milik BAE Systems. BAE Systems Land and Armaments adalah salah satu perusahaan yang dikenakan sanksi oleh China karena menjual senjata ke Taiwan.

Beijing, Bolong.id - Tiongkok telah menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan pertahanan AS karena keterlibatan mereka dalam penjualan senjata ke wilayah Taiwan di Tiongkok.

Dilansir dari CGTN Minggu (07/01/24), Juru bicara mengumumkan keputusan tersebut ketika ditanya tentang tindakan balasan Tiongkok terhadap Amerika Serikat yang baru-baru ini mengumumkan penjualan senjata baru ke Taiwan dan sanksi terhadap bisnis dan individu Tiongkok dengan berbagai dalih. 

Juru bicara tersebut mengatakan penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan di Tiongkok merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip satu Tiongkok dan ketentuan tiga komunike bersama Tiongkok-AS, khususnya komunike bersama tanggal 17 Agustus 1982, dan sanksi sepihak ilegal yang dijatuhkan AS. terhadap perusahaan dan individu Tiongkok dengan berbagai dalih palsu yang sangat merugikan kedaulatan dan kepentingan keamanan Tiongkok.

Juru bicara tersebut mengatakan penjualan senjata AS dan sanksi sepihak ilegal juga merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta melanggar hak dan kepentingan perusahaan dan individu Tiongkok yang sah dan sah, dan Tiongkok sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini dan telah membuat démarches yang serius. ke AS

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas tindakan salah besar yang dilakukan oleh AS dan sesuai dengan Undang-Undang Anti Sanksi Asing Tiongkok, Tiongkok telah memutuskan untuk memberikan sanksi kepada lima perusahaan industri pertahanan AS, yaitu BAE Systems Land and Armament, Alliant Techsystems Operation, AeroVironment, ViaSat dan Solusi Tautan Data.

Tindakan penanggulangannya terdiri dari pembekuan properti perusahaan-perusahaan tersebut di Tiongkok, termasuk properti bergerak dan tidak bergerak, serta melarang organisasi dan individu di Tiongkok melakukan transaksi dan kerja sama dengan mereka, kata juru bicara tersebut.

“Saya ingin menekankan bahwa pemerintah Tiongkok tetap teguh pada tekad kami untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah nasional serta melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan dan warga negara Tiongkok,” kata juru bicara tersebut.

Tiongkok mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu Tiongkok dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS, mematuhi hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, berhenti mempersenjatai Taiwan, dan berhenti menargetkan Tiongkok dengan sanksi sepihak yang ilegal, kata juru bicara tersebut, sambil mencatat bahwa "jika tidak, akan ada tanggapan yang kuat dan tegas dari Tiongkok." (*)

 

 

 

Informasi Seputar Tiongkok.