Lama Baca 3 Menit

Presiden Brasil Tolak Beli Vaksin Corona dari China

23 October 2020, 13:43 WIB

Presiden Brasil Tolak Beli Vaksin Corona dari China-Image-1

Presiden Brasil Jair Bolsonaro - Image from Republika

Jakarta, Bolong.id - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menolak pembelian 46 juta dosis vaksin virus corona buatan Tiongkok. Itu menarik perhatian karena rencana pembelian vaksin akan diujicobakan di negara bagian Brasil.

"Orang-orang Brasil tidak akan menjadi kelinci percobaan," tulisnya di akun media sosial seraya mengatakan jika uji klinis vaksin corona masih belum menyelesaikan permasalahan. Kemudian, ia kembali menekankan bahwa keputusannya adalah tidak membeli vaksin buatan Tiongkok. Demikian dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (22/10/2020). 

Mengutip Associated Press, Bolsonaro menuduh para pesaingnya telah mempromosikan narasi terorisme sejak dimulainya pandemi dengan menyepakati pembelian vaksin corona dari Tiongkok.

"Sangat disesalkan Gubernur Doria hanya tahu bagaimana melakukan ini," ucapnya.

"Tampaknya ini [pembelian vaksin] adalah kartu terakhirnya saat dia mencari popularitas, memulihkan semua yang lenyap karena pandemi."

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuella dalam pertemuan dengan Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengumumkan akan membeli vaksin corona dari Tiongkok senilai U$360 juta (sekitar Rp5,2 triliun).

"Vaksin Butantan akan menjadi vaksin Brasil," kata Pazuello, pada Selasa (20/10).

Doria adalah pesaing Bolsonaro karena negara bagiannya ikut serta terlibat dalam pengembangan vaksin melalui buatan Butantan Institute. Di sisi lain, Bolsonaro yang sempat positif corona hingga saat ini kerap mengabaikan pandemi.

"Banyak keputusan dari Tuan Joao Doria tidak cocok dengan keputusan yang ingin saya ambil jika pengadilan tidak menghentikan saya," kata Bolsonaro.

Kementerian Kesehatan Brasil pada Senin (19/10) mengeluarkan dokumen yang mengonfirmasi pembelian vaksin corona kerjasama Butantan dengan Sinovac dengan harga perkiraan per dosisnya US$10,3 (Rp151 ribu).

Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa pembelian vaksin akan bergantung pada persetujuan kementerian kesehatan. Alih-alih menyetujui dokumen tersebut, Bolsonaro justru menolak rencana tersebut.

Sejak awal pandemi, Bolsonaro dan Doria memiliki kebijakan yang berbanding terbalik mengenai isolasi mandiri di rumah hingga pembatasan aktivitas di luar ruangan.

Brasil hingga saat ini masih menjadi negara dengan kasus corona tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Saat ini ada 5.273.952 kasus dengan 154.837 kematian akibat corona di Brasil.