Lama Baca 3 Menit

COVID-19 Kembali Muncul di 4 Kota, China Lakukan Tes Massal Besar-besaran

14 December 2020, 11:26 WIB

COVID-19 Kembali Muncul di 4 Kota, China Lakukan Tes Massal Besar-besaran-Image-1

COVID-19 Kembali Muncul di 4 Kota, China Lakukan Tes Massal - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Wabah COVID-19 dengan sumber infeksi yang tidak diketahui terjadi di setidaknya empat kota di Tiongkok, yaitu Dongning dan Suifenhe di Provinsi Heilongjiang, Turpan di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, dan Chengdu di Provinsi Sichuan. Untuk mengantisipasinya, semua kota tersebut telah meluncurkan program tes COVID-19 besar-besaran dan tiga kota telah memasuki status lockdown sebagian.

Kasus sporadis ini mendorong Tiongkok untuk memasuki periode "normalitas pandemi," kata para ahli pada hari Minggu (13/12/2020), mencatat bahwa mode lockdown sebagian dan tes COVID-19 besar-besaran ini dapat diluncurkan di lebih banyak kota saat musim dingin ini.

Seorang ahli medis memperingatkan bahwa jika otoritas kesehatan setempat gagal menemukan sumber infeksi secara tepat waktu ketika kasus sporadis muncul, pandemi dalam skala Wuhan mungkin dapat terjadi lagi, dilansir dari Global Times, Senin (14/12/2020).

Pada hari Minggu (13/12/2020), Suifenhe dan Dongning, kedua kota yang berbatasan dengan Rusia, memasuki status "masa perang", dengan laporan masing-masing tiga kasus dan satu kasus yang dikonfirmasi. Provinsi Heilongjiang telah melaporkan total delapan infeksi baru domestik.

Hal yang sama juga ditemui di Turpan, Xinjiang, yang melaporkan empat kasus tanpa gejala baru dalam pada hari Minggu (13/12/2020). Penduduk setempat tidak diizinkan meninggalkan kota dan lingkungannya ditutup. Laporan media mengatakan larangan perjalanan akan berlangsung selama satu minggu.

Pada saat yang sama, Chengdu, sebuah kota yang juga dalam status "masa perang", melaporkan satu kasus pada hari yang sama, yaitu seorang pasien tanpa gejala yang sebelumnya di karantina. Kota ini menemukan total 12 kasus positif selama tes COVID-19 yang diadakan di seluruh kota yang mencakup lebih dari 2,29 juta orang pada Sabtu (12/12/2020) sore waktu setempat. Kota itu tidak melakukan lockdown sepenuhnya, tetapi lingkungan berisiko tinggi ditutup.

Wang Guangfa, seorang ahli pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, mengatakan pada hari Minggu (13/12/2020) bahwa "tidak mengherankan melihat kasus COVID-19 di China. Negara tersebut telah memasuki 'normalitas' di mana kasus sporadis akan sering terjadi, mengingat suhu rendah di musim dingin dan risiko yang dibawa oleh kontainer dan barang impor."

"Normalitas" bukan berarti tidak ada risiko dan penyebaran pandemi dapat dicegah 100 persen, kata Wang, menekankan pentingnya mengidentifikasi sumber infeksi dengan tepat waktu dan mengadakan penyelidikan epidemiologi menyeluruh.