Lama Baca 4 Menit

Peribahasa China: 百闻不如一见 Mendengarkan Tidak Sebanding Melihat Langsung

12 December 2020, 06:02 WIB

Peribahasa China: 百闻不如一见 Mendengarkan Tidak Sebanding Melihat Langsung-Image-1

Peribahasa China: 百闻不如一见 Mendengarkan Tidak Sebanding Melihat Langsung - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Masyarakat Tiongkok hidup dengan berbagai falsafah kehidupan yang sangat menarik untuk dikulik. Salah satunya adalah adanya idiom, yaitu serangkaian kata-kata yang memiliki makna tersendiri yang tidak bisa diartikan secara harfiah.

Banyak idiom bijak yang sering digunakan oleh orang Tiongkok, seperti “百闻不如一见 (bǎi wén bù rú yí jiàn)”. Idiom atau peribahasa ini berasal dari Chronicles of the Han Dynasty: Biography of Zhao Chongguo, yang memiiliki arti “mendengar ratusan kali tidak sebanding dengan melihat langsung sekali”. Dalam bahasa Inggris, padanan yang tepat adalah “Seeing Is Believing (melihat adalah percaya)”.

Setiap idiom yang ada, pasti terdapat asal muasal idiom tersebut digunakan. Begitu pula dengan idiom “百闻不如一见 (bǎi wén bù rú yí jiàn)” juga memiliki kisahnya tersendiri. Inilah kisah awal mula digunakannya peribahasa tersebut.

Pada masa pemerintahan Kaisar Xuandi dari Dinasti Han Barat (206 SM-25 M), suku Qiang (salah satu etnis minoritas pada masa itu) sering muncul dan menghilang di daerah perbatasan barat laut. Mereka mengganggu penduduk, menyerang kota-kota, dan membunuh para pejabat. Mengetahui hal tersebut, pengadilan pun segera menggelar rapat untuk membahas langkah-langkah penanggulangan. Semua menteri menganjurkan segera mengirimkan pasukan untuk menekan orang-orang Qiang. Namun, ketika Kaisar Xuandi bertanya siapa yang bisa memimpin pasukan seperti itu, tidak ada yang menjawab.

Seorang jenderal berusia 76 tahun bernama Zhao Chongguo maju dan berkata bahwa dia ingin pergi ke daerah perbatasan barat laut untuk melakukan pengintaian. Kaisar Xuandi sangat senang dan berkata kepadanya, “Berapa banyak pasukan, senjata, dan perbekalan yang diperkirakan akan kau butuhkan?  Tolong beritahu aku!"

Zhao Chongguo berkata, “Sulit untuk membuat perkiraan yang benar dan mengajukan persyaratan khusus karena saya tidak mengetahui situasi sebenarnya. ‘百闻不如一见 (bǎi wén bù rú yí jiàn) mendengar tidak sebanding dengan melihat langsung’. Saya ingin pergi sendiri ke sana dan melihat serta mengetahui situasinya. Kemudian saya akan memberitahu Yang Mulia."

Zhao Chongguo pergi ke Kabupaten Jincheng di barat laut Tiongkok untuk melakukan survei lapangan dan menyeberangi Sungai Kuning untuk memata-matai situasi di daerah orang Qiang. Dia juga menanyakan tawanan tentang hubungan di antara kepala pasukan Qiang. Dengan informasi tersebut, ia mengusulkan strategi pengiriman pasukan ke perbatasan untuk berjaga daripada melakukan serangan serta menyarankan kebijakan untuk mengganggu Qiang. Kaisar Xuandi, bagaimanapun, mendengarkan pendapat menteri lain dan tetap bersikukuh untuk memulai serangan itu.

Zhao Chongguo tidak setuju dan berdebat dengan berbagai alasan, termasuk mencantumkan 12 keuntungan dari usulannya dan 12 kerugian jika melakukan serangan. Setelah Zhao menyampaikan berkali-kali dan Kaisar Xuandi, akhirnya, menyetujui usulan Zhao Chongguo. Alhasil, implementasi proposal Zhao membawa situasi damai dan harmonis antara orang Han dan orang Qiang, serta menghasilkan hubungan pemerintahan yang stabil.

Sejak itulah, peribahasa 百闻不如一见 (bǎi wén bù rú yí jiàn) digunakan untuk mengekspresikan situasi di mana suatu keadaan lebih baik menyaksikannya secara langsung dibandingkan mendengarkannya ratusan kali sekali pun. (*)