
BEIJING, 8 November (Xinhua) -- China telah menorehkan kemajuan penting dalam transisi energi hijau dan rendah karbon sebagai hasil dari langkah-langkah kuatnya untuk mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan serta mempromosikan sistem energi dan listrik baru, demikian menurut sebuah buku putih.
Buku putih berjudul "Rencana dan Solusi Puncak Karbon dan Netralitas Karbon China" (Carbon Peaking and Carbon Neutrality China's Plans and Solutions) yang dirilis pada Sabtu (8/11) oleh Kantor Informasi Dewan Negara China menyatakan bahwa China telah mencapai pengembangan energi baru dalam skala terbesar dan dengan laju tercepat di dunia, dengan persentase konsumsi energi nonfosil meningkat dari 16,0 persen pada 2020 menjadi 19,8 persen pada 2024.
Pada akhir Agustus 2025, kapasitas tenaga angin dan fotovoltaik terpasang telah melampaui 1.690 gigawatt (GW), tiga kali lipat dari tahun 2020 dan mencakup sekitar 80 persen dari kapasitas pembangkit listrik yang baru dipasang sejak 2020. Sementara itu, kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terpasang reguler di China telah mencapai 380 GW, dan pembangkit listrik tenaga air pompa (pumped storage hydropower/PSH) sekitar 62,37 GW, menurut dokumen tersebut.
Per akhir Agustus 2025, China memiliki 112 unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang beroperasi, sedang dibangun, atau telah mendapatkan persetujuan untuk dibangun, dengan kapasitas terpasang gabungan sebesar 125 GW, menduduki peringkat pertama secara global. Sementara itu, kapasitas pembangkit listrik biomassa terpasang telah mencapai 46,88 GW.
Pada akhir 2024, China menjadi yang terdepan di dunia dalam kapasitas produksi energi hidrogen hijau tahunan, yang mencapai lebih dari 150.000 ton, menurut dokumen tersebut.
China juga mempercepat pemanfaatan energi fosil yang bersih dan efisien serta berupaya memperkuat kapasitas regulasi sistem listrik dengan meningkatkan keandalan dan ketahanannya sebagai bagian dari upaya untuk merealisasikan tujuannya dalam mencapai puncak emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan mencapai netralitas karbon sebelum 2060.
Saat tahun 2025 menandai peringatan 10 tahun Perjanjian Paris, buku putih tersebut diterbitkan untuk menyajikan tinjauan komprehensif tentang pencapaian-pencapaian utama China dalam mengejar puncak emisi karbon dioksida dan netralitas karbon selama lima tahun terakhir, serta untuk berbagi pendekatan, tindakan, dan pengalaman China, menurut Kantor Informasi Dewan Negara China. Selesai
Advertisement
