Foto yang diabadikan pada 23 Mei 2024 ini menunjukkan jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya. (Xinhua/Shen Bohan)
GARZE, China, 28 Mei (Xinhua) -- Dari awal Mei hingga akhir Juni setiap tahunnya, jamur ulat memasuki musim panen di Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya. Hanya ditemukan di dataran tinggi, spesis yang dikenal di China sebagai "rumput musim panas ulat musim dingin" itu dipercaya efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selama musim panen, warga setempat akan mulai mendatangi area pegunungan setinggi lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut untuk memanen jamur ulat. Masa panen jamur ulat dapat berlangsung selama lebih dari 40 hari. Bagi warga setempat, mengumpulkan jamur bernilai tinggi tersebut adalah pekerjaan musiman yang membantu meningkatkan pendapatan mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata pendapatan rumah tangga dapat meningkat sebesar 20.000 hingga 60.000 yuan (1 yuan = Rp2.217) per tahun dengan menjual jamur ulat di Shade, Kota Kangding, salah satu daerah penghasil jamur ulat terbesar. Selesai
Foto dari udara yang diabadikan dengan drone pada 23 Mei 2024 ini menunjukkan area tempat tinggal sementara yang dibangun oleh penduduk setempat yang ingin mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya. (Xinhua/Shen Bohan)
Nyima Lhamo mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Dekyi menggali untuk mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Orang-orang menggali untuk mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Tsering Wangdu mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Tashi Wange (kanan) dan istrinya Dekyi mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Seorang warga setempat menyimpan jamur ulat di dalam sebuah kotak di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Seorang warga setempat menggali untuk mencari jamur ulat di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 23 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Seorang pedagang (kiri) dan warga setempat bernegosiasi terkait harga jamur ulat segar di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 22 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Seorang pedagang menyemprotkan air untuk melembapkan jamur ulat segar di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 22 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Seorang pedagang menata jamur ulat segar di Shade, Kota Kangding, Prefektur Otonom Etnis Tibet Garze, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 22 Mei 2024. (Xinhua/Shen Bohan)
Advertisement
