
Para pemain Venezuela merayakan kemenangan usai pertandingan babak penyisihan Grup A cabang olahraga sofbol putra melawan Argentina dalam ajang World Games 2025 di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 6 Agustus 2025. (Xinhua/Feng Kaihua)
CHENGDU, 7 Agustus (Xinhua) -- Sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) pertama yang mulai dipertandingkan dalam ajang World Games 2025 Chengdu, sofbol putra mempertemukan para atlet dari berbagai belahan dunia. Meskipun cuaca musim panas yang menyengat menjadi tantangan tersendiri, para atlet mengatakan bahwa keramahan tuan rumah menjadi pengalaman yang tak kalah berkesan.
Suhu di kota Chengdu, China barat, terus berada di atas 35 derajat Celsius, menguji ketahanan para pemain saat bertanding maupun saat di luar lapangan. Bagi pemain outfield Argentina, Teo Migliavacca, penyesuaian terhadap kondisi tersebut bukanlah hal yang mudah.
"Ini memang pengalaman yang cukup berat, tetapi kami sudah terbiasa," ungkapnya. "Mayoritas pemain di tim kami biasa bertanding melawan tim Amerika Serikat dan Kanada saat musim panas, jadi kami mampu beradaptasi dengan cuaca panas. Namun, mengingat saat ini suhu di Argentina berada di kisaran 5 derajat Celsius karena musim dingin, kondisi ini menjadi cukup menantang bagi beberapa rekan tim saya."

Pemain sofbol Argentina Huemul Mata melempar bola dalam pertandingan babak penyisihan Grup A cabang olahraga sofbol putra melawan Venezuela di ajang World Games 2025 di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 6 Agustus 2025. (Xinhua/Feng Kaihua)
Pemain sofbol Australia Brendon O'Byrne mengatakan bahwa cuaca bukanlah satu-satunya hal yang menjadi sorotan. Dia juga memuji sambutan hangat yang diterima oleh timnya.
"Sejak kami mendarat di bandar udara hingga tiba di hotel dan memasuki lapangan, semua orang menunjukkan keramahan yang luar biasa," sebutnya. "Semua terorganisir dengan baik, dan kami benar-benar diperlakukan dengan baik. Kami menikmati pengalaman yang luar biasa selama berada di Chengdu."
Pelempar bola (pitcher) tim Singapura, Raynard Heng, turut memberikan apresiasi terhadap pihak penyelenggaraan dan infrastruktur dalam ajang tersebut.
"Menurut saya acara ini diselenggarakan dengan sangat baik. Saya tidak menyangka semuanya akan terorganisir dengan begitu rapi," katanya. "Semua orang menjalankan tugasnya dengan sangat baik."
Ajang World Games yang diselenggarakan di Chengdu mulai 7 hingga 17 Agustus menandai kembalinya cabor sofbol putra ke dalam program kompetisi untuk pertama kalinya dalam 44 tahun.
Bagi pelatih sofbol tim Venezuela, Omar Torres, dampak dari penyelenggaraan World Games ini tidak hanya terbatas pada kompetisi di lapangan.
"Beberapa cabor masih dalam tahap pengembangan, dan dukungan China terhadap ajang-ajang seperti ini sangatlah penting. Kami hanya berharap dukungan ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," tutur Torres. Selesai
Advertisement
