Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Kalahkan Teknologi ‘Hegemoni’ A.S.

08 April 2020, 15:02 WIB

Tiongkok Kalahkan Teknologi ‘Hegemoni’ A.S.-Image-1

Ilustrasi hegemoni teknologi - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Tiongkok mengeluarkan peringatan terang-terangan untuk melawan upaya Pemerintah AS baru-baru ini dalam membatasi perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei, juga beberapa pejabat AS yang mempertimbangkan untuk membatasi ekspor produk teknologi ke Tiongkok. Ketegangan baru di sektor teknologi menambah api baru ke bentrokan yang meluas antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini. Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan bahwa Tiongkok akan membalas. "Untuk hegemoni teknologi A.S. ini, pemerintah Tiongkok pasti tidak akan duduk diam." 

AS sedang mempersiapkan langkah-langkah lebih lanjut terhadap Huawei, terdapat rencana untuk memblokir penjualan chip ke perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, pemasok utama untuk Huawei. Langkah ini, dapat menyebabkan gangguan serius pada produksi Huawei, tetapi langkah itu tidak terlalu mengancam karena pemasok alternatif tetap ada. Beberapa pejabat AS telah mempertimbangkan menghentikan perusahaan AS dari menjual produk teknologi tertentu kepada perusahaan Tiongkok yang dapat digunakan untuk penggunaan militer.  

Sementara para pejabat Tiongkok tidak melakukan balasan terhadap AS, Tiongkok punya banyak pilihan, terutama karena banyak perusahaan teknologi AS seperti produksi pesawat Boeing, produksi chip Intel, dan produksi smartphone Apple, mempunyai pasar di Tiongkok. Tiongkok menyumbang lebih dari 22% dari pendapatan Boeing, 28% untuk Intel dan sekitar 15% untuk Apple. Secara total, perusahaan teknologi AS menghasilkan total sekitar 600 miliar dolar AS pendapatan dari pasar Tiongkok setiap tahun, sementara perusahaan Tiongkok mendapat pendapatan dari AS hanya mendapat kurang dari sepersepuluhnya.  

Namun, dalam upaya mencegah Tiongkok bangkit setelah pandemi, para pejabat AS ini sebenarnya membantu Tiongkok daripada menyelamatkan diri mereka sendiri. Shen Yi, seorang profesor politik internasional di Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan "Terus terang, pejabat AS meninggalkan pondasi untuk dominasi teknologinya dan sebenarnya menyerahkannya ke Tiongkok." Tiongkok sekarang sudah memimpin di berbagai bidang, meliputi pengembangan 5G, AI, big data, dan lainnya. Bahkan ketika menghadapi epidemi, Tiongkok telah meningkatkan pembangunan di daerah-daerah dan melakukan investasi yang besar, atau yang disebut proyek "infrastruktur baru".