Anak kecil muslim di Tiongkok - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Persebaran muslim di Tiongkok hanya terbatas di daerah tertentu dan tidak banyak menyebar di seluruh wilayah Tiongkok. Begitu pun dengan di wilayah Chongqing dan Chengdu, populasi muslim di kedua daerah ini dapat dibilang sedikit. Namun, hal ini tidak berarti akan sulit untuk hidup sebagai seorang muslim di sana.
Sebagai contoh, untuk mencari makanan halal Waki Ats Tsaqofi, seorang mahasiswa Chongqing University, mengaku bahwa tidak sulit untuk mencari restoran halal. “Ketika wisata ke Tiongkok, jangan khawatir kelaparan,” kata Waki. Setuju dengan Waki, Rindita Anggraini, mahasiswa Sichuan University di Chengdu juga mengatakan hal serupa, “Walaupun penduduk muslim di Chengdu hanya 2000 orang, namun restoran halal ada banyak sekali.” Mereka juga mengungkapkan bahwa di dalam kampus mereka pun ada beberapa restoran halal yang menyediakan menu khas Xinjiang atau khas Timur Tengah dengan harga yang terjangkau.
Mereka berdua juga mengaku tidak sulit untuk melakukan ibadah salat, tidak ada larangan tertentu asalkan tidak dilakukan di sembarang tempat. Sehari-hari di sela-sela perkuliahan mereka akan menyempatkan diri kembali ke asrama untuk salat lima waktu. Izin meninggalkan kelas untuk salat jumat dan salat hari raya pun diperbolehkan asal dapat dengan baik mengkomunikasikannya kepada pengajar, “Idul fitri pun diizinkan, saya izin dengan Laoshi-nya,” kata Waki. Rindita juga mengaku demikian, “Kalau mau izin jumatan diperbolehkan.”
Dalam melakukan kegiatan ibadah yang lain juga tidak ada kesulitan. Waki mengaku Ikatan Pelajar Muslim Indonesia di Chongqing kerap kali melakukan kegiatan pengajian, tausyiah, sharing keagamaan, “Tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan sesama muslim,” kata Waki.