Ling - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Meski terbilang baru, trend figur virtual 3D (virtual idol) saat ini cukup sukses digandrungi oleh anak-anak muda Tiongkok yang tergabung dalam komunitas ACG (anime, comics, games). Hal ini pula yang akhirnya membuat perusahaan start-up berbasis teknologi terus bermunculan dan berlomba-lomba untuk menciptakan idola-idola virtual baru yang dapat dijadikan positive influencer.
Teranyar, start-up Shanghai Xmov Information Technology (上海Xmov信息技术) dan Beijing Cishi Culture Media Company (北京慈石文化传媒公司) berhasil memulai debutnya dalam industri Idola Virtual Tiongkok dengan menghadirkan sosok Ling (零). Sejak diluncurkan pada pertengahan Mei 2020 lalu, figur virtual ini sukses menjadi tren baru di Tiongkok karena menghadirkan karakter seorang wanita yang penuh kelembutan lengkap dengan nilai-nilai budaya Tiongkok nya.
Tokoh animasi Ling diciptakan dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan. Teknologi ini bekerja dengan menggabungkan sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algoritme cerdas, sehingga memungkinkan perangkat lunak untuk belajar secara otomatis dari pola atau fitur dalam data. Singkat kata, AI berhasil membuat ekspresi wajah, mata, gerakan tubuh dan jari Ling menjadi semirip mungkin dengan manusia.
Dalam debutnya, Ling akan membagikan konten seputar budaya Tiongkok seperti esensi Opera Peking di platform media sosial seperti Weibo, Instagram, dan Douyin. Nantinya figur virtual 3D Ling (零) juga akan dilibatkan langsung dalam iklan, siaran langsung televisi, serta berbagai aktivitas online lainnya.
Industri Virtual berkembang pesat
Industri Idola virtual di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah berkembang dengan sangat pesat. Suburnya perusahaan teknologi berbasis internet domestik diyakini menjadi salah satu faktor meningkatnya investasi di sektor ini. Meskipun nilai industri idola virtual Tiongkok kurang dari 100 juta yuan (sekitar Rp200 miliar rupiah) pada tahun 2018, namun seiring meningkatnya investasi, industri ini diperkirakan mampu berakselerasi hingga 1,5 miliar yuan atau sekitar Rp3 triliun rupiah pada tahun 2023 mendatang.
Pada tahun lalu, salah satu idola virtual Luo Tianyi (洛天依) sukses menjadi perhatian setelah berbagi panggung dengan pianis terkemuka Tiongkok, Lang Lang (郎朗). Pertunjukan ini menjadi konser pertama di Tiongkok yang mengkolaborasikan antara penyanyi holografik dan musisi di kehidupan nyata.
Seperti diketahui, tren idola virtual pertama kali berasal dari Jepang. Karakter anime Hatsune Miku adalah pelopor idola virtual yang mampu bernyanyi dengan vocal synthesizer. Hatsune Miku sendiri telah tampil beberapa kali di Tiongkok dan bernyanyi dalam bahasa Mandarin juga Jepang. Seorang investor di industri TMT mengatakan, dengan berkembangnya teknologi internet berbasis 5G serta peningkatan teknologi holografik menjadi salah satu faktor mengapa karakter idola virtual akan berkembang lebih besar.
Advertisement