Lama Baca 3 Menit

Xi Jinping: Pendidikan Kunci Utama Berantas Kemiskinan

23 May 2020, 14:31 WIB

Xi Jinping: Pendidikan Kunci Utama Berantas Kemiskinan-Image-1

Buku - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Dalam rangka rencana Tiongkok untuk menghapuskan kemiskinan pada akhir 2020, usaha pemberantasan kemiskinan kni difokuskan pada peningkatan pendidikan. Tingkat pendidikan yang tidak merata menjadi salah satu penyebab kemiskinan. Presiden Xi Jinping ( 习近平 ) berulang kali mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci dalam menghilangkan kemiskinan. Akses pendidikan berkualitas yang adil harus dapat diberikan untuk anak-anak yang tinggal di daerah miskin. 

Sekolah menengah kejuruan juga memainkan peran penting dalam rencana pemberantasan  kemiskinan di Tiongkok, dengan cara membantu memberikan keterampilan teknis yang berkualitas tinggi. Saat ini ada 347 sekolah menengah kejuruan yang dengan siswa mencapai 600.000 orang di berbagai daerah yang dilanda kemiskinan. Di antaranya, 142.000 lulusan dari sekolah-sekolah kejuruan ini mendapatkan pekerjaan pada tahun 2017. 

Lulusan sekolah menengah dari daerah tertinggal berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam persaingan masuk universitas-universitas besar di Tiongkok. Pemerintah telah melakukan rencana pendaftaran khusus untuk memungkinkan lebih banyak siswa dari daerah pedesaan untuk dapat masuk ke universitas unggulan, seperti dengan menurunkan nilai penerimaan dan memberikan beasiswa tambahan. 

Rencana pendaftaran khusus dimulai untuk memperluas akses ke pendidikan tinggi, meningkatkan proporsi siswa pedesaan di perguruan tinggi dan universitas unggulan serta memungkinkan lebih banyak anak-anak pedesaan untuk mengakses sumber daya pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi. Sejak diterapkan pada 2012, program ini telah membantu lebih dari 600.000 siswa pedesaan memasuki universitas-universitas unggulan. Pada Mei sampai November 2019, jumlah siswa miskin yang putus sekolah di 832 kabupaten di seluruh Tiongkok menurun dari 290.000 orang menjadi hanya 23.000, di antaranya jumlah siswa miskin yang terdaftar menurun dari 150.000 menjadi 6.000. 

Penulis: Dwi Nur.C