Restoran Golden Imperial Palace - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Amerika Serikat, Bolong.id – Dilansir China Daily, “Omset restoran hanya dua hingga tiga persen dari sebelum pandemi COVID-19. Biaya sewa, peralatan, dan gaji staf harus dibayar seperti biasa," ujar Chen Shanzhuang, pemilik restoran Tiongkok, Golden Imperial Palace di Kota New York, Amerika Serikat.
Chen Shanzhuang yang telah menjalankan restoran selama lebih dari tiga dekade itu harus menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Restoran Golden Imperial Palace - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Pada pertengahan hingga akhir Maret, pandemi COVID-19 memburuk di Amerika Serikat dan semua bisnis ditutup di seluruh Kota New York dengan perintah eksekutif "New York State on PAUSE", jaringan restorannya juga harus ditutup.
Sebenarnya, restoran Chen Shanzhuang mulai merasakan dampak negatif COVID-19 pada Januari lalu. "Indikator penting adalah jumlah konsumen menurun secara signifikan," ujarnya.
Pelanggan di Golden Imperial Palace - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Akhirnya pada akhir Juni lalu, Chen Shanzhuang mencoba membuka layanan take-away, namun sayang dalam satu hari hanya ada 20 pesanan.
Kini, Chen Shanzhuang memulai usaha barbekyu dengan model baru. Yaitu dengan penyajian barbekyu di luar ruangan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Meski di luar ruangan, Chen Shanzhuang tetap menyediakan masker pelindung, sarung tangan, mangkuk, dan sumpit sekali pakai serta perlengkapan desinfeksi.
Chen Shanzhuang, Pemilik Restoran Golden Imperial Palace - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Sebelum makan di Golden Imperial Palace pun semua pelanggan pun harus melakukan pengecekan suhu tubuh. (*)