Lama Baca 3 Menit

53% Orang Amerika Menganggap Teknologi Tiongkok Sebagai Ancaman

01 September 2020, 19:46 WIB

53% Orang Amerika Menganggap Teknologi Tiongkok Sebagai Ancaman-Image-1

5G, Salah Satu Kemajuan Teknologi Tiongkok - Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Amerika Serikat, Bolong.id – Beberapa minggu terakhir, hubungan Tiongkok-AS semakin panas, ditambah lagi masalah akuisisi TikTok. Terkait dengan kemajuan teknologi Tiongkok, terutama platform media sosial, sebenarnya bagaimana anggapan orang Amerika terhadap teknologi Tiongkok?

Baru-baru ini, MorningConsult, sebuah badan riset pasar AS, membuat laporan survei. Poin utama dari laporan tersebut adalah negara mana yang menurut orang Amerika dapat menjadi ancaman bagi teknologi Amerika, dan hasilnya "melengkapi" dengan serangkaian tindakan yang diambil oleh Amerika Serikat saat ini, demikian laporan dari Tencent News, Selasa (1/9/20).

Menurut survei, 53% orang Amerika percaya bahwa Tiongkok adalah ancaman utama bagi kepemimpinan teknologi Amerika. Sebaliknya, hanya 8% orang Amerika yang percaya bahwa India dapat mengancam status teknologi Amerika Serikat, dan 5% orang Amerika percaya bahwa Uni Eropa dapat mengancam status teknologi Amerika Serikat.

Memang dalam beberapa tahun terakhir, dengan munculnya slogan “Sains dan Teknologi”, telah menjadi kekuatan baru di Tiongkok. Perusahaan teknologi tinggi pun makin bermunculan di sana.  

Baru-baru ini, media Prancis "Le Figaro" menerbitkan sebuah laporan dengan judul "Silicon Valley AS Mulai Menjiplak Teknologi Tiongkok". Laporan tersebut mengatakan bahwa raksasa sosial Internet AS Facebook baru-baru ini meluncurkan fitur video pendek, dan fungsi ini dianggap menjiplak TikTok.

Setelah pemerintah AS mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan TikTok, beberapa perusahaan teknologi AS meluncurkan fitur serupa. Banyak orang mengira ini bukan kebetulan, menurut laporan Le Figaro.

Selain Tik Tok, Amerika Serikat sebelumnya telah mengeluarkan beberapa larangan terhadap drone Tiongkok. Pada saat yang bersamaan, Amerika juga belajar dari perusahaan pembuat drone Tiongkok "DJI", untuk membuat perusahaan drone sendiri. (*)