Gambar Ilustrasi - Image from Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silahkan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id - Kementerian Transportasi Republik Rakyat Tiongkok di konferensi pers mengatakan, kini sedang dikaji pembuatan KA kecepatan tingg (sekitar 600 jm per jam). Kini dalam proses penelitian pengembangan.
Dilansir dari People News (人民网), Kamis (25/03/2021) Wang Yang, Kepala Perencana dan Direktur Departemen Perencanaan Komprehensif Kementerian Transportasi, menyatakan bahwa "Garis Besar untuk Membangun Negara Transportasi yang Kuat" dengan jelas menyatakan bahwa perlu secara rasional mengatur sistem levitasi magnetik berkecepatan tinggi 600 km / jam, sistem kereta penumpang rel roda berkecepatan tinggi 400 km / jam, dan tabung vakum rendah.
Ia memperkenalkan bahwa kereta maglev berkecepatan tinggi memiliki keunggulan tanpa gesekan, kemampuan memanjat yang kuat, hemat energi, dan perlindungan lingkungan.
Pada tahap berikutnya, kereta maglev berkecepatan tinggi juga perlu memperkuat penelitian teknis, lebih meningkatkan kematangan teknologi, memperkuat perbandingan ekonomi, analisis kelayakan operasional, dan mempromosikan perencanaan dan konstruksi proyek ketika kondisi terpenuhi.
Para ahli percaya bahwa sistem transportasi maglev berkecepatan tinggi dengan kecepatan 600 kilometer per jam dapat mengisi kesenjangan kecepatan antara transportasi kereta api dan udara berkecepatan tinggi, membentuk struktur transportasi multi-dimensi yang lebih masuk akal, efisien, fleksibel dan nyaman untuk penerbangan, rel kecepatan tinggi, maglev berkecepatan tinggi, dan gradien kecepatan lalu lintas perkotaan.
Dalam jumpa pers tersebut, wartawan Hong Kong prihatin dengan apakah kereta maglev sempat masuk ke jaringan Hong Kong?
Wang Zhiqing, wakil menteri Kementerian Perhubungan, mengatakan pihaknya juga berharap uji coba ini berhasil dan pembangunannya dipromosikan, sehingga kereta maglev berkecepatan tinggi 600 kilometer itu bisa dilalui lebih awal ke Hong Kong. sehingga Hong Kong bisa naik kereta ekspres pembangunan daratan. (*)
