Lama Baca 3 Menit

Perwakilan China Minta AS Selesaikan Masalah HAM dan Stop Serangan Fitnah

27 March 2021, 12:18 WIB

Perwakilan China Minta AS Selesaikan Masalah HAM dan Stop Serangan Fitnah-Image-1

Dai Bing - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan acara untuk memperingati Hari Internasional Korban Perbudakan dan Perdagangan Budak Transatlantik. 

Selama acara tersebut, perwakilan Tiongkok meminta Amerika Serikat untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah hak asasi manusianya sendiri, melakukan kerja sama internasional dengan cara yang tulus dan setara, serta menghentikan serangan dan fitnah yang tidak beralasan.

Dilansir dari World Wide Web ( 环球网 ) pada Jumat (26/03/21), dalam peringatan hari itu, semua peserta memberikan penghormatan diam-diam kepada para korban perbudakan dan perdagangan budak. 

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Guterres dalam pidatonya menunjukkan bahwa meskipun perbudakan telah menjadi sejarah, masalah yang tersisa masih ada. Supremasi kulit putih global akan mencapai puncaknya pada tahun 2020. Negara-negara harus mengatasi warisan rasisme.

Dai Bing, wakil perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, dalam pidatonya di konferensi tersebut menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, puluhan juta orang keturunan Afrika masih mengalami berbagai diskriminasi dan ketidakadilan. 

Kebebasan dan kesetaraan hanyalah ketentuan hukum kosong bagi mereka. Selain itu, kekerasan terhadap orang Asia juga meningkat secara signifikan. AS diharapkan akan mengambil tindakan nyata untuk fokus pada penyelesaian masalah hak asasi manusianya sendiri.

Menurut Bing, Tiongkok telah memperhatikan bahwa Amerika Serikat telah mulai secara terbuka mengakui bahwa ia memiliki masalah hak asasi manusia yang serius dan percaya bahwa rasisme sistemik dan supremasi kulit putih adalah racun buruk yang telah menjangkiti Amerika Serikat selama ini. 

Mengakui masalah itu bagus, tetapi mengoreksi kesalahan adalah kuncinya. Diharapkan Amerika Serikat akan mengambil tindakan konkret untuk mengatasi rasisme, diskriminasi rasial, kekerasan polisi dan isu-isu lainnya, secara efektif melindungi hak-hak etnis minoritas, dan pada saat yang sama melaksanakan kerjasama internasional secara tulus dan setara untuk menghentikan penyebaran kebohongan politik dan serangan tak beralasan terhadap negara lain.

Selain itu, Dai Bing menyatakan bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan negara lain untuk memerangi segala bentuk diskriminasi rasial, memastikan bahwa semua orang dapat hidup bermartabat, dan membangun masyarakat yang inklusif, setara, dan bebas. (*)