Lama Baca 3 Menit

Sepeda di China, Antara Benci dan Rindu

15 April 2021, 15:03 WIB

Sepeda di China, Antara Benci dan Rindu-Image-1

Pesepeda di Jalanan Tiongkok - Image from Time

Beijing, Bolong.id - Di tahun 1980-an, hampir semua jalanan Tiongkok dipenuhi sepeda. Sejak satu dekade ini, jumlah sepeda menyusut. Seiring kemajuan ekonomi Tiongkok, orang berali ke mobil. Tapi sepeda masih ada. 

Dilansir dari SupChina, Tiongkok kini mendapatkan gelar aneh yaitu "Kerajaan Otomotif". 

Pada pergantian milenium, media pemerintah Tiongkok menyebut kematian sepeda sebagai jalan masuk bangsa ke dalam masyarakat mobil. Karena masyarakat kian kaya, mereka beli mobil, benci sepeda.

Kota pelabuhan Dalian yang kaya, bahkan bebas sepeda. Status sosial orang, bukan lagi kendaraan roda dua, melainkan roda empat. Tapi, sepeda masih ada. Malah mulai ngetren lagi.

Selama beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan infrastruktur bersepeda di sekitar Shanghai. Ada peningkatan jalur sepeda baru. Semakin banyak orang yang mengendarai sepeda juga di sekitar lingkungan art deco. Orang mulai rindu bersepeda.

Pemerintah Tiongkok kini mempromosikan bersepeda di tingkat nasional, provinsi, dan kota di seluruh Tiongkok. Mulai ada kompetisi sepeda.

Sepeda di China, Antara Benci dan Rindu-Image-2

Penyewaan sepeda di Tiongkok - Image from chinanews.com

Faktor lain juga berperan dalam menghidupkan kembali hubungan Tiongkok dengan memiliki sepeda meskipun budaya abad ke-21 bergeser ke mobil. 

Kelas rekreasi yang berkembang pesat, kemacetan kota, dan kesadaran lingkungan dan kesehatan yang lebih besar menjelaskan mengapa banyak orang Tiongkok mempertimbangkan untuk memiliki sepeda. 

Meskipun jauh dari 670 juta pemilik sepeda yang dilaporkan di tahun 90-an, populasi bersepeda domestik diperkirakan akan meningkat kembali menjadi lebih dari 120 juta pada tahun 2020, menurut China Daily.

Kota-kota dari Xiamen hingga Shenzhen ingin mengurangi kemacetan dan mempromosikan kepemilikan dan penggunaan sepeda dengan membangun jaringan bersepeda. 

Jawaban Xiamen atas teka-teki ini datang pada tahun 2017 dengan dibukanya jalur sepeda terangkat terpanjang di dunia dan jalur sepeda gantung sepanjang 7,6 kilometer. 

“Ada banyak perbaikan infrastruktur, terutama di Shanghai dan beberapa kota lapis dua, tingkat tiga,” jelas Ken Goh dari Singapura, pendiri RideNow Cycle Club (RNCC), komunitas pengendara sepeda terbesar di Tiongkok dan pelopor di klub sepeda Tiongkok. (*)