Simon Birmingham - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.
Sidney, Bolong.id - Pada hari Rabu (10/6/2020), Menteri Perdagangan Australia, Simon Birmingham menanggapi peringatan yang dikeluarkan oleh Tiongkok terhadap dugaan diskriminasi yang dilakukan oleh Australia, dengan mengatakan bahwa ekonomi akan memburuk jika siswa dari Tiongkok tidak diperbolehkan melanjutkan studinya di Australia.
Australia akan merasakan efek yang tidak baik jika universitas di sana mengalami penurunan jumlah siswa internasional, terlebih lagi siswa dari Tiongkok yang jumlahnya memang selalu banyak. Hubungan antara Australia-Tiongkok yang tegang seperti ini juga akan merugikan para siswa dari Tiongkok dalam jangka waktu panjang. Dilansir dari fxstreet.com, menurut data dari Departemen Pendidikan Asutralia, Tiongkok merupakan mitra dagang yang paling penting bagi Australia, hal ini juga didasari oleh banyaknya siswa asing dari Tiongkok yang melanjutkan studi ke Australia, yaitu sebanyak 37,3% dari jumlah 442.209 pelajar asing di Australia pada tahun 2019.
Hubungan antara kedua negara tersebut memang telah memburuk selama beberapa bulan terakhir ini, akibat Australia menuntut dunia untuk melakukan penyelidikan asal-usul COVID-19 di Tiongkok. Pada akhirnya, Tiongkok mengancam akan memboikot hal-hal yang berhubungan dengan Australia, seperti impor daging sapi, wine, dan batu bara. Selain itu, Tiongkok juga mengatakan bahwa perjalanan wisata dan studi di Australia adalah imbas dari masalah diskriminasi rasial terhadap orang Asia yang terjadi di negara kangguru tersebut.