Lama Baca 3 Menit

China Airlines Taiwan Akan Ganti Armada

30 July 2022, 07:28 WIB

China Airlines Taiwan Akan Ganti Armada-Image-1

Beijing, Bolong.id - China Airlines Ltd Taiwan akan mengganti armada 22 Airbus SE A330 berbadan lebar. Juga mencari pesawat kargo generasi berikutnya, kata Presiden China Airlines Taiwan, Kao Shing-Hwang.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (28/7/22), selama pandemi Corona yang laku adalah pesawat kargo. Kini usai pandemi, akan bergeser kembalike pesawat penumpang. 

Kao Shing-Hwang.. menyatakan, China Airlines Taiwan sedang akan menghentikan A330-nya, andalan di rute regional, karena akan modernisasi armada untuk mengurangi emisi dan memotong tagihan bahan bakar.

Kao mengatakan, “Kami secara aktif mempelajari opsi kami untuk penerus armada A330. China Airlines telah mengundang sejumlah produsen untuk mengajukan proposal mereka."

Dia menolak berkomentar tentang waktu pesanan yang direncanakan dan jenis yang sedang dipertimbangkan.

Di maskapai lain, A330 paling sering digantikan oleh Airbus A330neo dan saingan Boeing Co 787, meskipun opsi seperti A350 dan A321XLR, keduanya dari Airbus, telah dipilih dalam beberapa kasus.

China Airlines memiliki 14 A350 dan 7 A320neo dalam armadanya per 30 Juni.

Maskapai ini juga memiliki armada besar kargo berbadan lebar Boeing, termasuk 18 747-400F dan 4 777F, dengan yang terakhir diharapkan mencapai 10 pesawat pada tahun 2024.

"Kami berencana untuk terus menghentikan layanan kargo 747-400F, jadi model baru masih perlu diperkenalkan di masa depan," kata Kao. “Pesawat kargo (Boeing) 777X dan (Airbus) A350F keduanya adalah kandidat untuk kargo kami berikutnya, meskipun keputusannya masih ditinjau.”

Maskapai diuntungkan dari lonjakan tarif angkutan selama pandemi karena larangan terbang pesawat penumpang mengurangi daya angkut kargo, tetapi Kao mengatakan kekurangan ruang berkurang karena permintaan perjalanan pulih dan maskapai menambahkan lebih banyak penerbangan.

“Peningkatan kapasitas kargo akan mengejar kapasitas freighter sehingga muncul tarif angkutan yang lebih kompetitif di pasar,” ujarnya. "Permintaan di Asia dan AS, bagaimanapun, akan tetap kuat karena mereka adalah kawasan manufaktur dan konsumen utama." (*)