Jakarta, Bolong.id - Lima puluh empat universitas di 21 kota di Tiongkok menyambut kembalinya mahasiswa Indonesia yang dulu meninggalkan Tiongkok di awal pandemi Covid-19, Januari 2020.
Dilansir dari tempo, Selasa (20/9/22), 124 mahasiswa Indonesia mendarat di Guangzhou dengan pesawat carteran Citilink yang terbang dari Jakarta pada 7 September 2022.
Mereka kemudian menjalani karantina terpusat di provinsi tersebut.
Ada kekhawatiran tentang nasib beberapa mahasiswa Indonesia. Setibanya di Tiongkok untuk melanjutkan studi mereka yang dihentikan pandemi, kampus mereka di Shanghai tidak dapat memberikan kepastian tentang status mereka.
Ini adalah siswa yang merupakan bagian dari kelompok pertama yang kembali ke Tiongkok selama pandemi.
"Ya sudah kami terima konfirmasinya. Jadi di kampus tidak ada lagi masalah," kata Yaya Sutarya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Senin, 19 September.
Otoritas kesehatan Tiongkok mewajibkan setiap orang yang datang dari luar negeri untuk menjalani sepuluh hari karantina terpusat di kota pendaratan mereka, di mana mereka harus melakukan tes PCR secara berkala. Setelah menyelesaikan karantina terpusat, mereka wajib menjalani karantina terpantau di kota tujuan masing-masing.
Sebelum pandemi, ada sekitar 14.000 mahasiswa Indonesia di Tiongkok. Saat pandemi mulai merebak di Wuhan, Provinsi Hubei pada Januari 2020, sebagian besar warga negara asing Tiongkok, termasuk pelajar Indonesia.
Tidak lama kemudian, Tiongkok menutup perbatasannya bagi mahasiswa yang berada di luar negeri. Mulai tahun ini, Tiongkok mengizinkan mahasiswa asing masuk secara bertahap meski angka penularan Covid-19 masih tinggi. (*)
Informasi Seputar Tiongkok