Beijing, Bolong.id - Belasan buldoser mondar-mandir membangun jalan di bukit pasir di Gurun Taklamakan, Xinjiang, Tiongkok, hari-hari ini.
Dilansir dari 人民网 , Rabu (28/10/2022), itu proyek pembangunan jalan raya gurun antara kota Tumushuke, Divisi ke-3 Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang (XPCC), dan kota Kunyu, Divisi ke-14 XPCC di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang.
"sejak kami memulai konstruksi pada bulan Juli, kami membuldoser 1 juta meter kubik pasir untuk bergerak hanya 4,5 kilometer ke depan," kata Liang Bingqian, Manajer Proyek Konstruksi di salah satu bagian jalan raya di Divisi 3 XPCC.
Liang memperkenalkan bahwa jalan raya melewati banyak bukit pasir besar, dengan yang tertinggi melebihi 30 meter.
Biasanya, pekerja harus berurusan dengan hanya 50.000 meter kubik pasir untuk meratakan bukit pasir yang tinggi dan mengisi daerah dataran rendah diantara bukit pasir dalam pembangunan jalan raya gurun untuk bergerak hanya satu kilometer ke depan, tetapi angka itu telah meningkat tiga kali lipat. pembangunan jalan raya Tumushuke-Kunyu.
Selama pembangunan jalan raya, para pekerja konstruksi menghadapi tantangan besar dalam mengirimkan bahan dan peralatan konstruksi ke lokasi konstruksi. Ruas jalan raya yang dibangun tim Liang memiliki panjang total 54,8 kilometer.
Untuk menjamin kelancaran konstruksi, para pekerja membangun jalur sepanjang 58 km untuk transportasi material dan peralatan konstruksi.
Panas terik dan badai pasir menjadi tantangan lain bagi para pekerja konstruksi. Sejak pembangunan bagian jalan raya dimulai pada bulan Juli, suhu di Gurun Taklamakan telah bertahan di lebih dari 40 derajat Celcius dan suhu di permukaan bumi di gurun itu hampir 70 derajat Celcius di musim panas. Untuk menghindari serangan panas, seorang pekerja konstruksi harus minum 8 sampai 10 liter air setiap hari.
Dengan total panjang 276 kilometer, jalan tol Tumushuke-Kunyu dijadwalkan selesai pada akhir 2023. Setelah selesai, rute tersebut diharapkan dapat memperpendek jarak tempuh kedua kota menjadi sekitar 276 kilometer dari sekitar 600 kilometer. (*)
