Pontianak, Bolong.id - Himpunan Masyarakat Tionghoa Sijia Kongjiao (西加孔教华社总会) memberi bantuan kepada korban banjir di Kalimantan Barat. Bantuan diserahkan kepada Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, Sabtu (15/10/2022).
Dilansir dari He Ping Ri Bao Selasa (18/10/2022) Dalam sambutannya, Gubernur Sutarmidji memuji masyarakat yang membantu para korban banjir.
Ia mengatakan pemerintah Kalimantan Barat juga siap memberikan bantuan yang diberikan masyarakat kepada para korban banjir.
“Saya menghimbau kepada masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi yang kuat untuk membantu masyarakat yang terkena banjir. Bisa diserahkan kepada kami, atau diantar langsung ke daerah bencana,” kata Gubernur.
Gubernur melanjutkan dengan mengatakan bahwa beberapa daerah di Kalimantan Barat masih banjir. Beberapa rumah terendam air, bahkan atapnya tidak terlihat. Di 4 desa, 90 persen desa terendam banjir," katanya.
Pemprov sangat mengapresiasi bantuan dari Himpunan Masyarakat Tionghoa Sijia Kongjiao, karena aksinya yang begitu cepat, ia yakin bantuan tersebut di atas sudah sampai tujuan.
Luo Junfeng, presiden Asosiasi Tionghoa Konghucu di Sijia, mengatakan bahwa bantuan dari Asosiasi Tionghoa Konghucu Sijia merupakan wujud kepeduliannya terhadap para korban banjir. Ia mengungkapkan, bantuan gelombang pertama dari Sijia Confucius Chinese Community Association itu berupa 2,5 ton beras dan 500 dus mi instan. Pekan depan, tepatnya 17 Oktober, Himpunan Masyarakat Tionghoa Konghucu Sijia kembali memberikan bantuan 1.000 dus mi instan kepada para korban banjir. "Bantuan ini sebagai respon dan pemenuhan panggilan Perdana Menteri untuk membantu penanganan banjir," katanya.
Ketua Luo Junfeng melanjutkan, sebagai organisasi di bidang kesejahteraan sosial, dia merasa perlu membantu mengurangi beban korban banjir.
Diungkapkannya, Ikatan Komunitas Tionghoa Konghucu Sijia bersama dengan Pontianak Post dilaksanakan pada Jumat, 14 Oktober di dua lokasi yaitu Paguyuban Tionghoa Konghucu Sijia dan Abdullah, posko terkait banjir. Bantuan yang terkumpul akan didistribusikan melalui pemerintah Kalimantan Barat, karena pemerintahan yang mengetahui daerah mana yang paling membutuhkan.(*)
