Lama Baca 3 Menit

SEJARAH: 1992 China Southern Airlines Jatuh di Yangshuo

24 November 2021, 08:25 WIB

SEJARAH: 1992 China Southern Airlines Jatuh di Yangshuo-Image-1

Proses evakuasi pesawat China Southern Airlines - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id – Hari ini 29 tahun yang lalu, pada 24 November 1992, pesawat China Southern Airlines jatuh di Yangshuo, Guilin, Tiongkok.

Dilansir dari 查询工具大全, sekitar pukul 07.54 tanggal 24 November 1992, sebuah pesawat Boeing 737 2523 milik China Southern Airlines, kode penerbangan 3943, terbang dari Guangzhou ke Guilin, dan hancur di punggung gunung Desa Tuling, Kotapraja Yangdi, Kabupaten Yangshuo, Guangxi. Semua 133 penumpang dan 8 awak tewas.

Di antara penumpang, ada 3 penumpang asing (1 dari Kanada dan 2 dari Spanyol), 9 dari Taiwan dan 1 dari Makau.

Setelah kecelakaan itu, lebih dari 1.600 orang yang bertanggung jawab atas partai, pemerintah, dan militer Kota Guilin, keamanan publik, polisi bersenjata, dan tentara militer bergegas ke tempat kejadian, bersama dengan pejabat lokal dan massa, mereka memblokir tempat kejadian dan naik gunung untuk mencari sisa-sisa dan peninggalan para korban.

Sembari mengorganisir para ahli untuk melakukan investigasi dan analisis, Departemen Penerbangan Sipil juga mengundang 9 orang ahli dari Transportation Safety Board (NTSB), Federal Aviation Administration (FAA), Boeing Aircraft Company, dan CFM International ke Guilin untuk periode 7 investigasi Tian dan pertukaran pendapat dengan para ahli Tiongkok. 

Pada pagi hari tanggal 25 November, “kotak hitam” ditemukan di lembah, tetapi rusak parah, yang menyulitkan analisis penyebab kecelakaan.

Sekretaris Jenderal Dewan Negara Luo Gan dipercayakan oleh Perdana Menteri Li Peng untuk memimpin pejabat terkait ke tempat kejadian hari itu, mendengarkan laporan, memeriksa tempat kejadian, dan mengerahkan setelah semalam. 

Atas nama Perdana Menteri Li Peng, ia menyampaikan belasungkawa kepada para korban, belasungkawa kepada keluarga para korban, dan berterima kasih kepada para perwira dan Tentara Pembebasan Rakyat, keamanan publik, dan polisi bersenjata yang berpartisipasi dalam pekerjaan pencarian dan penyelamatan. 

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dengan sikap bertanggung jawab kepada keluarga korban, kita harus melakukan segala kemungkinan untuk menyelidiki kecelakaan itu dan menangani akibatnya, dan mencoba yang terbaik untuk mencari yang tersisa dari para korban. (*)