Lama Baca 3 Menit

UNWTO: Pariwisata Global Cerah Berkat Kebijakan China

25 January 2023, 11:25 WIB

UNWTO: Pariwisata Global Cerah Berkat Kebijakan China-Image-1
Sekretaris Jenderal Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) Zurab Pololikashvili menyampaikan pidato pada sidang umum UNWTO edisi ke-24, di Palacio de Cibeles, di Madrid, Spanyol, 30 November 2021. /CFP

Beijing, Bolong.id - Sekretaris Jenderal The United Nation World Tourism Organization (UNWTO) Zurab Pololikashvili optimis industri pariwisata global 2023 cerah. Terutama dengan kebijakan Tiongkok membebaskan gerak orang.

Dilansir dari CGTN (19/01/2023) Zurab Pololikashvili mengatakan: “Pencabutan pembatasan perjalanan terkait COVID-19 di Tiongkok adalah langkah signifikan dan sangat disambut baik untuk pemulihan sektor pariwisata di seluruh dunia.”

Seperti diberitakan Bolong.id sejak 8 Januari 2023, Tiongkok melonggarkan pembatasan gerak orang terkait COVID-19. Antara lain, tidak perlu ada karantina di bandara.

Zurab Pololikashvili mengatakan kepada CGTN bahwa pelancong Tiongkok akan memberikan dorongan bagi ekonomi dunia yang lesu.

Dia mengutip data UNTWO yang menunjukkan bahwa pada tahun-tahun sebelum COVID-19 melanda, Tiongkok adalah pasar sumber utama dunia dalam hal volume dan pengeluaran.

Tiongkok mencatat 154 juta perjalanan keluar pada tahun 2019 dengan pengeluaran mencapai $254,6 miliar, terhitung 17 persen dari semua pengeluaran untuk pariwisata internasional. Pada saat yang sama, Tiongkok menjadi tujuan keempat yang paling banyak dikunjungi sebelum pandemi pada tahun 2019 dengan 65,7 juta wisatawan.

"Dalam jangka pendek, kami berharap melihat rebound yang kuat, terutama di destinasi Asia," kata Pololikashvili.

Terlepas dari beragam tantangan yang dihadapi industri seperti perkiraan penurunan ekonomi dan berlanjutnya ketidakpastian geopolitik, Pololikashvili mengantisipasi tahun yang kuat untuk sektor ini pada tahun 2023.

Kedatangan wisatawan internasional dapat mencapai 80 persen hingga 95 persen dari tingkat pra-pandemi tahun ini, menurut siaran pers UNWTO yang dikeluarkan pada hari Selasa.

Namun, salah satu tantangan utama untuk pulihnya pasar Tiongkok adalah semakin banyaknya negara dengan pembatasan perjalanan, catat Pololikashvili.

Per 10 Januari, 32 negara telah menerapkan pembatasan penumpang yang titik keberangkatan pertamanya adalah Tiongkok dan/atau mereka yang telah transit melalui Tiongkok, data dari UNWTO menunjukkan.

“UNWTO mengingatkan bahwa seperti yang ditunjukkan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), tindakan perjalanan harus berakar pada sains, proporsional, dan tidak diskriminatif,” kata Pololikashvili.(*)

Informasi Seputar Tiongkok