Beijing, Bolong.id - Kota pesisir Xiamen di Provinsi Fujian, Tiongkok timur, telah memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan perlindungan wilayah laut di sekitarnya.
Dilansir dari 人民网 Sabtu (27/01/24), di stasiun pengelolaan lingkungan laut di pusat kebersihan lingkungan Xiamen, layar utama menampilkan peta digital lengkap kota tersebut dan wilayah laut di sekitarnya.
Peta tersebut menggambarkan banyak panah merah dan hijau yang terus-menerus bergeser dan menciptakan jalur dari menit ke menit.
“Panah-panah ini menunjukkan kemungkinan jalur sampah laut,” kata Zhang Lianghua, direktur stasiun tersebut. Dia menjelaskan bahwa deteksi dan pengumpulan sampah laut menjadi lebih efisien berkat platform kebersihan laut cerdas yang baru dikembangkan.
Platform tersebut, yang dikembangkan oleh Universitas Xiamen untuk stasiun tersebut, mulai digunakan pada tahun 2022. Liang mencatat bahwa platform tersebut memiliki algoritma untuk prakiraan sampah laut, yang mempertimbangkan banyak faktor, seperti kondisi cuaca dan dinamika air.
“Sesuai dengan perkiraan jalur sampah, kami dapat mengirimkan tim pembersih untuk mencegatnya tepat waktu,” kata Liang, seraya menambahkan bahwa setelah pekerjaan selesai, data lapangan akan dibandingkan dengan statistik yang disediakan oleh platform, dan hasilnya yang akan digunakan untuk meningkatkan akurasi algoritma.
Stasiun tersebut sekarang bekerja sama dengan Universitas Xiamen untuk mengembangkan fungsi untuk mengidentifikasi berbagai jenis sampah laut untuk platform tersebut, yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2024, kata Liang.
Selain memperbaiki lingkungan wilayah laut, kemajuan teknologi juga meningkatkan kemampuan kota dalam melestarikan biota laut, khususnya beberapa spesies yang terancam punah.
Di cagar alam tingkat nasional untuk spesies laut langka di Xiamen, sistem ekstensif telah dibentuk untuk memantau aktivitas lumba-lumba putih Tiongkok, spesies yang berada dalam perlindungan kelas satu di Tiongkok.
Menurut Cai Libo, seorang pejabat di cagar alam, sistem tersebut dilengkapi dengan kamera, hidrofon, dan drone, dan tim patroli secara rutin dikerahkan untuk pemantauan dan pengelolaan yang efektif.
“Melalui sistem ini, kita dapat dengan mudah mengetahui keberadaan lumba-lumba putih Tiongkok,” kata Cai. “Misalnya, selama periode penting, seperti masa berkembang biaknya, kami dapat dengan cepat menemukan area aktivitas mereka, dan memberi tahu kapal untuk menghindari area tersebut.”
Dengan bantuan sistem ini, cagar alam dapat melacak lumba-lumba dengan lebih efisien dan merespons keadaan darurat. Selama bertahun-tahun, populasi lumba-lumba putihnya mengalami pertumbuhan yang stabil. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement