
Beijing, Bolong.id - Sebanyak 33 pejabat pemerintah telah dimintai pertanggungjawaban atas kecelakaan runtuhnya atap gym sekolah menengah di Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok Timur Laut, yang terjadi pada Juli 2023.
Insiden tersebut mengakibatkan 11 kematian, 7 luka-luka, menurut Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok pada hari Rabu.
Dilansir dari 澎湃新闻 Rabu (21/02/24), kecelakaan yang terjadi di SMPN 34 Qiqihar ini disebabkan oleh renovasi dan pembangunan ilegal, penyimpanan perlit secara ilegal, yang menyebabkan penumpukan air hujan dan peningkatan beban atap melebihi kapasitasnya, sehingga mengakibatkan atap gedung olah raga tersebut runtuh secara tiba-tiba.
Di antara 51 orang yang dimintai pertanggungjawaban, enam orang telah ditahan oleh otoritas kehakiman, sementara lima orang telah dipindahkan ke otoritas kehakiman untuk ditangani lebih lanjut.
Sebanyak 33 pejabat pemerintah telah diberikan tindakan disipliner yang berbeda, termasuk peringatan serius di dalam Partai, pemecatan dari jabatannya, dan penurunan peringkat profesional dan teknis mereka.
Selain itu, tujuh orang juga telah dikenakan sanksi administratif, seperti denda dan pencabutan sertifikat kualifikasi produksi keselamatan mereka, kata pihak berwenang.
Pada tanggal 23 Juli 2023, dua pelatih olahraga dari sekolah menengah memimpin 17 anggota tim voli putri untuk memulai latihan bola voli di gedung olahraga. Sekitar dua jam kemudian, atapnya runtuh.
Ada 19 orang di gimnasium, yang luasnya sekitar 1.200 meter persegi, ketika kecelakaan itu terjadi. Empat orang berhasil melarikan diri sendiri, sementara 15 lainnya terjebak, menurut pihak berwenang.
Laporan investigasi juga mencantumkan beberapa penyebab kecil, termasuk unit konstruksi yang tidak memenuhi tanggung jawab utamanya terhadap kualitas dan keselamatan produksi, kurangnya bimbingan, inspeksi, dan pengawasan dari unit konstruksi dan unit pengawasan.
Kurangnya kesadaran akan risiko keselamatan di gedung-gedung yang ada dan di kampus sekolah, dan pekerjaan perbaikan keselamatan gedung tidak dilaksanakan secara efektif.
Kegiatan konstruksi ilegal terus menimbulkan risiko keselamatan yang signifikan karena lemahnya pengawasan dan manajemen di semua tingkatan di kota Qiqihar, menurut pihak berwenang. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement