
Beijing, Bolong.id - Tim peneliti internasional melalui teleskop menemukan bintang tertua di Galaksi.
Dilansir dari 人民网 Kamis (08/06/23), penelitian yang dipimpin astronom China di National Astronomical Observatories of China (NAOC) di bawah Chinese Academy of Sciences (CAS) dipublikasikan secara online di Nature, Rabu (07/06).
Zhao Gang, pemimpin proyek penelitian, mengatakan, bahwa bintang-bintang pertama menerangi alam semesta selama fajar kosmik dan mengakhiri "zaman kegelapan" kosmik setelah Big Bang.
Namun, distribusi massa mereka adalah salah satu misteri besar kosmos yang belum terpecahkan.
Simulasi numerik pembentukan bintang pertama memperkirakan bahwa massa bintang pertama bisa mencapai beberapa ratus massa matahari.
Di antara mereka, bintang-bintang pertama dengan massa antara 140 dan 260 massa matahari berakhir sebagai jenis supernova khusus, yang disebut supernova pasangan-ketidakstabilan (PISN), yang akan membekas tanda kimia unik di atmosfer bintang generasi berikutnya, kata Zhao.
Namun, tidak ada bukti langsung dari jenis supernova seperti itu yang pernah ditemukan sebelumnya.
Berdasarkan survei oleh Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST) di Tiongkok dan pengamatan lanjutan oleh teleskop Subaru di Jepang, para ilmuwan mengidentifikasi bintang yang secara kimiawi aneh, bernama LAMOST J1010+2358.
Karakteristik kimia khususnya konsisten dengan teori PISN. Ilmuwan memastikan bahwa bintang ini terbentuk di awan gas yang didominasi oleh hasil PISN bermassa 260 massa matahari. (*)
Advertisement