Jakarta, Bolong.id - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan soft launching Jumat 8 September 2023.
Hal itu ditandai dengan perjalanan Presiden Indonesia, Joko Widodo yang menjajalnya sekaligus soft launching layanan kereta yang menghubungkan Jakarta dan Bandung itu.
"Presiden Joko Widodo nanti naik pertama kali pada tanggal 8," kata Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan di sela-sela Rakor Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS Citarum di Gedung Sate Bandung, Selasa 29 Agustus 2023.
Menurut Luhut, persiapan pengoperasian KCJB yang pembangunannya dilakukan sejak tujuh tahun lalu itu sejauh ini tak ada masalah.
Karena itu, setelah peresmian oleh Presiden, KCJB bakal dibuka untuk umum termasuk kuota perjalanan cuma-cuma bagi masyarakat tertentu.
Durasinya sekitar satu bulan.
Langkah itu pun merujuk kepada arahan Presiden Joko Widodo sebelumnya yakni memberikan kesempatan warga terutama yang tinggal di pinggir sepanjang lintasan rel dan juga tokoh masyarakat naik KCJB.
Peresmian tersebut sekaligus pula sebagai jawaban atas sejumlah pihak yang meragukan proyek infrastruktur itu.
"Saya pikir satu pencapaian luar biasa karena dari tadinya orang berharap tak berhasil tapi sekarang kan sudah jalan," katanya.
Menyusul peresmian KCJB pada 8 September 2023, sejumlah hal juga dilakukan termasuk untuk mengecek kembali kesiapan di lapangan.
Rencana pengecekan itu bakal dilakukan Luhut Binsar Panjaitan dua hari sebelum KCJB resmi mengerel sebagai angkutan umum.
Dalam pengecekan final itu, Luhut Binsar Panjaitan mengaku bakal didampingi Ridwan Kamil kendati tak lagi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Mengakhiri jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat pada 5 September mendatang, Ridwan Kamil disebut sebagai tokoh masyarakat.
Dikutip dari SuaraMerdeka.com. "Tanggal 6 (September) saya dan bersama beliau kendati tak lagi sebagai gubernur tapi tokoh masyarakat, kami akan coba dari Jakarta Bandung untuk kedua kali," kata Luhut Binsar Panjaitan.
Sejauh ini, katanya, persiapan yang dilakukan PT KCIC dalam pengoperasian KCJB sudah tak ada masalah.
Hal itu termasuk kesiapan mengangkut warga secara cuma-cuma seperti tokoh masyarakat selama satu bulan.
Di luar itu, pihaknya mengingatkan bahwa proyek KCJB merupakan sebuah pencapaian yang harus diapresiasi.
Operasional itu juga mampu menjawab keraguan sejumlah pihak atas proyek tersebut.
Terlebih, Presiden Joko Widodo sudah meminta untuk melanjutkan proyek angkutan massal itu hingga ke kota besar lainnya di Pulau Jawa.
Hal ini tak terlepas dari tuntutan kebutuhan yang makin meningkat.
Pemerintah mendatang pun diharapkan bisa memberikan atensi dengan rencana kelanjutan pembangunan kereta cepat tersebut.
"Presiden sudah arahkan studi buat untuk nanti sarankan pemerintah mendatang meneruskan sampai ke Surabaya."
"Kenapa? Karena dari hasil studi, Jawa akan menjadi kota pulau, transportasi cepat sangat dibutuhkan. Jakarta kemari (Bandung) butuh 36 menit, saya kira sangat nyaman," jelasnya.(*)
Advertisement