Jakarta, Bolong.id - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hasil kerjasama Indonesia-Tiongkok, sudah beroperasi sejak Senin (02/10). Diprediksi, KCJB bakal melayani sekitar 10 juta penumpang di tahun pertama.
Dilansir dari Global Times (02/10/2023). itu proyek penting di bawah program Belt and Road Initiative (BRI) yang diusulkan Tiongkok, yang menghubungkan ibukota Indonesia, Jakarta, dan kota besar lainnya, Bandung.
Para pengamat mengatakan bahwa proyek ini akan menjadi contoh bagi pembangunan BRI di masa depan di Asia Tenggara.
Presiden Indonesia, Joko Widodo pada hari Senin mendeklarasikan pengoperasian resmi HSR Jakarta-Bandung di Stasiun Halim di Jakarta, Kantor Berita Xinhua melaporkan.
Pada upacara tersebut, Jokowi mengumumkan nama HSR - "Whoosh" - yang terinspirasi oleh suara kereta, dan mengatakan bahwa kereta berkecepatan tinggi tersebut menandai modernisasi sistem transportasi Indonesia, yang efisien, ramah lingkungan dan terintegrasi dengan jaringan transportasi umum lainnya, lapor Xinhua.
Kementerian Perhubungan Indonesia mengeluarkan izin operasi pada hari Jumat kepada PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), sebuah konsorsium perusahaan Indonesia dan China yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengoperasikan jalur HSR Jakarta-Bandung.
Dari tanggal 7 hingga 30 September, kereta cepat ini melakukan uji coba operasi, dengan menawarkan perjalanan gratis kepada penduduk setempat, menurut laporan media.
Seorang juru bicara dari China Railway No.4 Engineering Group Co mengatakan kepada Global Times pada bulan September bahwa jumlah penumpang kereta cepat dapat melebihi 10 juta perjalanan pada tahun pertama operasi.
China Railway No.4 Engineering Group Co berpartisipasi dalam pembangunan jalur kereta.
Menghubungkan Jakarta, ibukota Indonesia, dan Bandung, kota terbesar keempat di Indonesia, HSR Jakarta-Bandung memiliki panjang 142 kilometer dan memiliki kecepatan maksimum 350 kilometer per jam. Jalur ini akan memangkas waktu tempuh antara kedua kota tersebut dari 3,5 jam menjadi hanya 40 menit.
HSR melewati daerah pedalaman provinsi Jawa Barat dan memiliki beberapa pemberhentian termasuk Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
Pembukaan HSR mendapat sambutan hangat dari penduduk setempat, yang melihat proyek ini sebagai simbol kebanggaan nasional dan mimpi yang menjadi kenyataan.
Grace Jessica, seorang asisten direktur Indonesia di stasiun Tegalluar HSR Jakarta-Bandung, mengatakan kepada Global Times bahwa "hari yang indah" untuk naik kereta cepat akhirnya tiba. "Sebelum pembukaan, banyak teman yang menanyakan tiket kereta kepada saya, dan keluarga saya juga ingin sekali naik kereta," katanya.
Ketika HSR menjadi kenyataan, Zhang Chao, direktur eksekutif dewan direksi KCIC, mengatakan kepada Global Times bahwa perasaannya dapat dibandingkan dengan "mengikuti ujian masuk perguruan tinggi nasional," dan dia sangat senang melihat kerja keras selama delapan tahun terbayar, sambil memiliki rasa tanggung jawab untuk memastikan jalur tersebut beroperasi dengan lancar.
HSR Jakarta-Bandung merupakan pertama kalinya teknologi kereta api cepat Tiongkok diimplementasikan secara menyeluruh di luar Tiongkok, dengan seluruh sistem, seluruh elemen dan seluruh rantai industri.
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengatakan kepada Global Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa dalam jangka panjang, HSR akan semakin mengoptimalkan lingkungan investasi lokal, meningkatkan peluang kerja, mendorong pengembangan komersial dan pariwisata di sepanjang jalur tersebut, dan bahkan menciptakan titik-titik pertumbuhan baru untuk mempercepat pembangunan koridor ekonomi HSR.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement