Shanghai, Bolong.id - Konferensi Dunia Studi di Tiongkok -- Forum Shanghai, ditutup, Jumat.
Dilansir dari 人民网 Senin (27/11/23), buku terbitan Shanghai Classics Publishing House tahun ini dokumen penting tentang studi di Dunhuang, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO di barat laut Tiongkok.
“Dunhuang menjadi contoh pertukaran trans-budaya, yang sama pentingnya saat ini dengan ribuan tahun yang lalu,” kata Imre Galambos, profesor emeritus Universitas Cambridge, saat pidato di konferensi tersebut.
Studi peninggalan budaya berdasarkan gua Dunhuang dan dokumen terkait telah mengilhami terbentuknya disiplin studi Dunhuang yang unggul secara internasional.
“Kebudayaan Dunhuang kuno, yang dikembangkan dan dibentuk oleh peradaban Tiongkok melalui pertukaran dan integrasi dengan peradaban lain, merupakan warisan budaya seluruh umat manusia. Para sarjana di seluruh dunia dipersilakan untuk mempelajarinya bersama-sama,” kata Hao Chunwen, presiden kehormatan Asosiasi Kebudayaan Tiongkok. Studi Dunhuang dan Turfan, di konferensi tersebut.
Menampilkan empat sub-forum paralel, Konferensi Dunia Studi Tiongkok -- Forum Shanghai yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh lebih dari 400 pakar, cendekiawan, dan perwakilan pihak terkait dari lebih dari 60 negara dan wilayah.
Para peserta percaya bahwa di masa depan, studi Tiongkok harus menjadi studi multibahasa yang menghadapi dunia. Studi ini dapat dipromosikan di berbagai negara dan bahasa yang berbeda. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
