Lama Baca 5 Menit

Mengenal Sosok He Hongshen dan Sumbangsihnya bagi Kebudayaan Tiongkok

28 May 2020, 12:48 WIB

Mengenal Sosok He Hongshen dan Sumbangsihnya bagi Kebudayaan Tiongkok-Image-1

He Hongshen dan Patung Kepala Kuda Istana Musim Panas - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id - He Hongshen (何鸿燊) merupakan seorang pengusaha patriotik Hong Kong dan Makau, sekaligus menjabat sebagai anggota Komite Nasional Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (中国人民政治协商会议全国委员会) ke-11. Beliau telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penyelamatan peninggalan budaya Tiongkok yang hilang di luar negeri. Meskipun He Hongshen (何鸿燊) baru saja menutup usia di usianya yang ke-98 pada 26 Mei 2020 lalu, namun jasanya selalu diingat dan dikenang oleh masyarakat Tiongkok sampai kapanpun.

Dalam waktu yang lama, He Hongshen (何鸿燊) telah berjuang untuk melindungi dan mempromosikan budaya Tiongkok dan Barat yang unik di Makau, dan juga berpartisipasi dalam mendukung berbagai kegiatan pariwisata, budaya dan olahraga di Makau, termasuk mensponsori Grand Prix Makau (澳门格兰披治大赛车), Festival Seni Makau (澳门艺术节), dan Festival Musik Makau (澳门音乐节). 

Di saat yang bersamaan, He Hongshen (何鸿燊) telah berkomitmen untuk melindungi peninggalan budaya di daerah lain. Pada tahun 1988, ia telah menyumbangkan patung-patung Bodhidharma (达摩) ke Museum Istana (故宫博物院). Tahun 2009, ia memotret lima lukisan, "Perjanjian Nanjing (南京条约)", "Perjanjian Century (世纪大典)", "Ketua Mao Zedong Bertemu dengan Heath (毛泽东主席会见希斯)", dan patung perunggu "Mao Zedong (毛泽东)" dan "Deng Xiaoping (邓小平)". Semua karya seni tersebut disumbangkan ke Museum Nasional (国家博物馆). 

Pada tahun 2003 dan 2007, ia mengembalikan dua patung perunggu kepala babi dan kepala kuda dari Istana Musim Panas (圆明园) yang hilang di luar negeri ke Beijing. Pada September 2003, He Hongshen (何鸿燊) menyumbangkan lagi patung perunggu kepala babi Istana Musim Panas (圆明园) senilai lebih dari 6 juta yuan (sekitar Rp12 miliar) ke Museum Seni Poli (保利艺术博物馆). September 2007, He Hongshen (何鸿燊) sekali lagi membeli patung perunggu kepala kuda Istana Musim Panas (圆明园) dan secara terbuka memajangnya di Hong Kong dan Makau untuk mendorong lebih banyak orang berpartisipasi dalam melindungi peninggalan budaya Tiongkok dan bersama-sama mempromosikan patriotisme dan kesadaran nasional.

Pada November 2019, untuk merayakan peringatan ke-70 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dan peringatan 20 tahun kembalinya Makau, He Hongshen (何鸿燊) memutuskan untuk menyumbangkan patung perunggu kepala kuda dari Istana Musim Panas (圆明园) ke Administrasi Negara Warisan Budaya Tiongkok (国家文物局). Banyaknya peninggalan budaya Tiongkok yang telah hilang dan sampai di luar negeri menjadi sebuah tantangan tersendiri selama bertahun-tahun dalam menjaga warisan budaya Tiongkok. Penyatuan kembali peninggalan budaya ini akan menumbuhkan rasa kecintaan bagi para generasi muda Tiongkok terhadap budaya nenek moyang mereka. 

Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, partai dan pemerintah berhasil memfasilitasi pengembalian lebih dari 300 batch dan lebih dari 150 ribu peninggalan budaya yang hilang. Liu Yuzhu (刘玉珠), direktur Administrasi Negara Warisan Budaya Tiongkok (国家文物局局长), mengatakan bahwa seorang patriot negara dari Hong Kong dan Makau yaitu He Hongshen (何鸿燊) selalu menjadi kekuatan yang sangat penting dalam penyelamatan peninggalan budaya yang hilang selama 70 tahun. 

He Hongshen (何鸿燊) juga secara aktif berpartisipasi dalam perekonomian di daratan Tiongkok. Konstruksi, amal budaya, dan usaha lainnya telah memberikan kontribusi luar biasa bagi pengembangan Makau, dan sebagai patriot yang luar biasa, kontribusinya dalam perlindungan peninggalan budaya tak akan terlupakan dan terhapuskan. Kerja keras dan dedikasi para patriot sangat diperlukan untuk mengembalikan setiap peninggalan budaya yang tersebar. "Peninggalan budaya telah kembali ke rumah" memiliki arti penting dalam menyebarkan budaya Tiongkok, menumbuhkan kepercayaan diri budaya, serta pewarisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.*

 Sumber : Weibo.com