Lama Baca 5 Menit

Cagar Alam Yading dengan 3 Gunung Setinggi 6.000 Meter

03 December 2022, 12:00 WIB

Cagar Alam Yading dengan 3 Gunung Setinggi 6.000 Meter-Image-1
Cagar Alam Yading

Tibet, Bolong.Id - Cagar Alam Yading, Tibet, Tiongkok, terkenal sebagai area kuno yang terpelihara. Luasnya 56.000 hektar, berada di dataran tinggi, dengan ketinggian antara 2.900 hingga 6.032 meter.

Dilansir dari China Highlights, Cagar Alam Yading menampilkan pemandangan alami tapi terpelihara. Disebut sebagai "tanah murni terakhir di bumi" atau "Shangri-La".

Pegunungannya tertutup salju, danau jernih, padang rumput luas, dan hutan berwarna-warni. 

Wilayah itu pertama kali diperkenalkan ke Barat oleh Joseph F. Rock, penjelajah dan ahli botani Amerika Serikat terkenal yang mengunjungi Yading pada tahun 1928.

Lalu apa saja yang harus dikunjungi saat ke Cagar Alam Yading:

Tiga Gunung Dewa 三大神山

Tempat wisata terpenting di Yading Nature Revere adalah tiga gunung yang tertutup salju termasuk Gunung Jambeyang setinggi 5.958 meter, Gunung Chanadorje setinggi 5.958 meter, dan Gunung Shenrezig setinggi 6.032 meter. 

Ketiga gunung yang mengesankan ini duduk dalam formasi segitiga dan masing-masing mewakili welas asih, kebijaksanaan, dan kekuatan.

Gunung-gunung ini suci bagi orang-orang Tibet yang percaya bahwa keinginan mereka akan terkabul jika mereka berziarah tiga kali ke tiga gunung suci ini.

Biara Gongga Chonggu 贡嘎冲古寺

Biara Chonggu adalah tempat yang harus dilewati saat pergi ke Tiga Gunung Dewa. Ini adalah kuil tua, awalnya dibangun 800 tahun yang lalu pada masa Dinasti Yuan. Meskipun candi tua, itu masih belum lengkap.

Setiap pagi dan siang hari wisatawan masih mengunjungi dan melihat para Lama duduk bermeditasi atau membaca buku doa. Ini adalah peninggalan penting dari agama lokal dan tempat yang bagus untuk berfoto.


Luorong Pasture 洛绒牧场

Padang Rumput Luorong dikelilingi oleh Tiga Gunung Dewa, dengan Sungai Gongga mengalir dan kabin-kabin tersebar di atasnya. Ini adalah tempat terbaik untuk melihat tiga gunung suci.

Padang Rumput Luorong juga digunakan oleh penduduk desa terdekat dan kawanan sapi dan domba terlihat menikmati sinar matahari, rumput hijau, dan air danau yang murni. Rumah dan kuil bergaya Tibet di dekat padang rumput juga akan menarik perhatian pengunjung. Ini adalah tempat di mana alam dan manusia hidup dalam harmoni.

Berkuda tersedia dari Luorong Pasture hingga Milk Lake yang terkenal yang terletak di ketinggian 4600 meter. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 jam untuk perjalanan pulang pergi.

Milk Lake dan Five Color Lake 五色海和牛奶海

Milk Lake atau Telaga Susu merupakan telaga anggun yang mendapatkan namanya dari lapisan terluar air telaga yang berwarna putih. Legenda setempat mengatakan bahwa semakin putih airnya, semakin besar panen emasnya. Ini adalah danau glasial dan berbentuk seperti setetes air. Dikelilingi oleh padang rumput alpine, gletser, dan gunung berselimut salju.

Five Color Lake atau Danau Lima Warna, juga dikenal sebagai Danzengcuo, adalah danau tertinggi di Yading dengan ketinggian 4600 meter. Air danaunya jernih, tetapi dasarnya tampak seperti kisi-kisi yang diisi dengan warna biru yang kaya atau terang. Dalam kitab suci Buddha, Danau Lima Warna bersama dengan Danau Namtso, Danau Yomdrok, dan Danau Manasarovar di Tibet adalah danau suci Tibet. 

Dikatakan bahwa Danau Lima Warna dapat mencerminkan sejarah dan memprediksi masa depan, sehingga banyak umat Buddha datang ke sini untuk beribadah dan berziarah. Baik Danau Susu maupun Danau Lima Warna letaknya berdekatan, dengan jarak antara keduanya hanya 0,3 km.

Danau Mutiara

Pearl Lake atau Danau Mutiara juga disebut Zhuomalacuo dan berada 4.100 meter di atas permukaan laut. Danau hijau ini terlihat seperti sepotong batu giok yang diukir oleh alam dan kemudian diam-diam bertatahkan di antara langit dan bumi. Refleksi pegunungan yang tertutup salju di sekitarnya tercermin di danau suci ini menjadikannya tempat yang bagus untuk pecinta fotografi.

Desa Yading Tibet

Desa Yading Tibet juga disebut Negeri Matahari karena durasi siang hari yang panjang di sini. Kota ini dipuji sebagai Shangri-La terakhir dan banyak pelancong akan memilih untuk tinggal di desa ini jika mereka ingin tinggal di dalam cagar alam. Ini juga merupakan tempat favorit bagi para penggemar fotografi, di mana mereka dapat mengambil banyak foto bagus dari bangunan dan makanan bergaya Tibet.(*)