Beijing, Bolong.ID - Wakil Perdana Menteri (Waperdam) Tiongkok, Sun Chunlan rajin mengeluarkan pernyataan waspada COVID-19. Terbaru, Selasa (13/12/2022) ia menyatakan, perlu kecermatan di masa transisi menuju kebebasan gerak warga di tempat umum.
Dilansir dari CGTN (14/12/2022) Sun Chunlan melontarkan mengatakan itu saat inspeksi pekerjaan pengendalian epidemi di Beijing.
Dia mengatakan prioritas pekerjaan harus dialihkan dari pencegahan infeksi ke perawatan medis, dengan tujuan memastikan kesehatan masyarakat dan mencegah kasus yang parah.
Sun mengatakan prinsip mendahulukan manusia dan kepentingannya harus dijunjung tinggi.
Dia juga menekankan perlunya mengoordinasikan respons COVID-19 secara efektif dengan pembangunan ekonomi dan sosial.
Sun melakukan pemeriksaan ketika infeksi baru di Beijing berkembang pesat. Tetapi sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala dan kasus ringan. Ada 50 kasus parah dan kritis di rumah sakit, yang sebagian besar memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Wakil perdana menteri mengatakan tugas mendesak saat ini adalah mendukung kota dalam memastikan akses penduduknya ke layanan medis dan pengobatan.
Dia mengatakan selain 303 klinik demam di Beijing saat ini, lebih banyak klinik seperti itu harus didirikan di rumah sakit sementara, dan jumlah tenaga medis harus ditingkatkan di semua klinik demam.
Dia menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi orang tua, anak-anak, pasien dengan penyakit yang mendasarinya, wanita hamil, pasien hemodialisis dan kelompok rentan lainnya.
Institusi medis harus merawat pasien tidak peduli apakah mereka pasien COVID-19 atau bukan, kata Sun.
Dia mengatakan pembuatan dan pasokan obat-obatan dan alat tes sedang ditingkatkan. Secara umum, mereka bisa memenuhi permintaan, tambahnya.
“Dengan keunggulan sistem untuk memobilisasi sumber daya secara nasional, kita pasti dapat melewati puncak COVID-19 ini,” katanya.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
