Lama Baca 4 Menit

Pabrik Perakit Apple, Foxconn Dipastikan Bangun Pabrik di RI

10 February 2022, 09:34 WIB

Pabrik Perakit Apple, Foxconn Dipastikan Bangun Pabrik di RI-Image-1

Salah satu pabrik Foxconn - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, bolong.id - Perusahaan internasional perakit Apple, Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn) yang berasal dari Taiwan, akan segera merealisasikan investasi di sektor baterai listrik di Indonesia pada 2022. 

Investasi ini pun menjadi sebuah kabar gembira. Pasalnya, menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, investasi Foxconn di Indonesia sempat tertunda lama sejak perusahaan ini menunjukkan minatnya beberapa tahun lalu. Menurut Bahlil, minat Foxconn berinvestasi di Indonesia muncul pertama kali pada 2013-2014.

"Foxconn waktu itu enggak masuk (ke Indonesia) karena minta tanah dan insentif tax holiday. Kemarin perintah Pak Presiden, bagaimana datangkan Foxconn. Insya Allah mereka sudah akan masuk di kuartal III tahun ini, akan masuk di (sektor industri) mobil, motor listrik, prekursor ketot untuk baterai sel, dan bangun sparepart alat komunikasi di Batang sebesar 200 hektar. Ini akan kita kembangkan," kata Bahlil di Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).

Bahlil berkata, saat ini pemerintah telah menyediakan banyak lahan murah untuk pembangunan kawasan industri di berbagai daerah. Salah satu lokasi bakal kawasan industri ini terletak di Batang, Jawa Tengah.

Dia menyebut pemilihan Batang sebagai lokasi kawasan industri baru bukan tanpa alasan, melainkan karena daerah itu terletak di kawasan segitiga emas. Akses menuju Batang juga dekat dan mudah dicapai melalui jalan tol, jalur kereta api, serta dekat dengan ibu kota Jawa Tengah yaitu Semarang.

Lebih lanjut Bahlil mengatakan, "Kenapa kita bangun? karena kita kalah dengan Vietnam ada dua hal: pertama karena tanah dan kedua upah. Kenapa harga tanah mahal? Karena kawasan industri kita rata-rata formatnya industri tanah. Jadi dinaikkan harganya sekian kali lipat, bukan cari untung dari tenant yang masuk. Jadi kita tak akan mencapai kompetitif. Makanya pemerintah masuk untuk intervensi harga".

Bahlil percaya ke depannya realisasi investasi ke Indonesia akan semakin baik selama stabilitas politik terjaga. Dia juga menyebut nantinya investor yang hendak menanamkan modal di Indonesia akan diwajibkan berkolaborasi dengan pengusaha setempat dan pelaku UMKM.

"Tak bisa kita tinggalkan pengusaha daerah karena tak ada artinya pertumbuhan ekonomi tinggi hanya dikuasai segelintir orang. Presiden ingin bangun Indonesia sentris. Kita bangun sesuai cita-cita negara kita, mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur," katanya.

Sebagai informasi, penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), Gogoro Inc, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk sudah dilakukan sejak 21 Januari lalu.

Melalui Nota Kesepahaman ini, Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang komprehensif di Indonesia. Kerja sama ini mulai dari pembuatan
baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat, kendaraan listrik roda dua, dan bus listrik (E-Bus).

Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange/swap station, baterai daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.