Lama Baca 3 Menit

BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya RS Ojol Hingga Rp 1,2 M

06 March 2022, 08:14 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya RS Ojol Hingga Rp 1,2 M-Image-1

Kunjungan Dirut BPJS kepada Ojol Korban Tabrak Lari - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Anggoro Eko Cahyo terus menekankan pentingnya perlindungan atas jaminan sosial ketenagakerjaan. Ia mengunjungi Rumah Sakit Siloam Surabaya, Jumat (4/3/2022) untuk menjenguk salah seorang pasien korban kecelakaan kerja terjamin BPJS.

Pasien tersebut adalah Agung Dwi Cahyono, seorang pengemudi Ojek Online. Dirinya mengalami kecelakaan tabrak lari yang berakibat fatal saat hendak mengambil orderan pelanggan.

Saat ini, sudah 96 hari dan dua kali operasi kepala (Trepanasi) yang dilalui Agung, namun hingga saat ini dirinya masih belum sadarkan diri di ruang ICU RS Siloam Surabaya.

Dilaporkan biaya perawatan dan pengobatan Agung di RS Siloam ini telah menelan biaya sebesar Rp 1,22 miliar. Untungnya, seluruh angka itu ditanggung oleh BPJAMSOSTEK.

Diketahui, Agung terdaftar sebagai peserta pada dua program perlindungan yaitu JKK dan JKM sejak tahun 2018 dengan besaran iuran Rp 16.800 per bulan.

"Sesuai dengan amanat undang undang, untuk kejadian kecelakaan kerja ini akan diberikan layanan pengobatan dan perawatan sampai yang bersangkutan sembuh atau pengobatan dinyatakan selesai secara medis, tanpa
ada batasan biaya, itu sudah jadi komitmen kami," ujar Anggoro dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/3/2022).

Selepas terjadinya kecelakaan, Agung langsung dilarikan ke RS Siloam yang merupakan RS Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) kerja sama antara BPJAMSOSTEK dengan RS Siloam untuk kejadian kecelakaan kerja. 

Selain itu, selama dirawat, dikatakan upah Agung juga dibayarkan oleh BPJAMSOSTEK karena ada manfaat santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB). Skemanya, selama 6 bulan pertama santunan akan diberikan 100% dari upah bulanan yang dilaporkan, kemudian 6 bulan berikutnya sebesar 100%, lalu 6 bulan seterusnya sampai dinyatakan sembuh akan diberikan sebesar 50%.

Seperti diketahui, saat ini ada 5 program yang diselenggarakan oleh BPJAMSOSTEK, selain program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), juga ada Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan yang terbaru adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Khusus untuk pekerja sektor Bukan Penerima Upah (BPU) seperti Ojol, pedagang, petani, nelayan dan profesi bersifat individual lainnya bisa memilih mendaftar untuk minimal dua program yaitu JKK dan JKM.(*)


Informasi Seputar Tiongkok