Lama Baca 3 Menit

Pendaki asal Tiongkok, Zhang Hong, Menjadi Orang Asia Buta Pertama yang Menaklukkan Gunung Qomolangma

26 May 2021, 05:55 WIB

Pendaki asal Tiongkok, Zhang Hong, Menjadi Orang Asia Buta Pertama yang Menaklukkan Gunung Qomolangma-Image-1

Gunung Qomolangma - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Zhang Hong, seorang pendaki Tionghoa tunanetra berusia 46 tahun, menjadi orang buta pertama dari Asia yang mendaki Gunung Qomolangma, puncak tertinggi di dunia, pada hari Senin (24/5/2021).

Dilansir dari CGTN pada hari yang sama, Zhang mencapai puncak gunung tertinggi pada pukul 9 pagi waktu setempat dari sisi Nepal bersama dengan tiga pemandu ketinggian, kata Asian Trekking of Nepal yang mengatur ekspedisinya.

Jaya Bahadur Tamang, seorang petinggi dari Asian Trekking, mengatakan kepada Xinhua melalui telepon dari base camp Gunung Qomolangma bahwa Zhang dan timnya mulai naik ke puncak pada Minggu (23/5/2021) malam dari South Col (7.900m) dan mencapai puncaknya pada Senin pagi.

"Zhang termasuk dari antara sedikit pendaki yang berani pergi ke puncak Gunung Qomolangma meski ada angin kencang di gunung," kata Tamang.

Ada enam pemandu Tiongkok dan enam Sherpa di tim Zhang, tetapi tidak semuanya mencapai puncak pada hari Senin, menurut Asian Trekking. “Sejauh yang saya tahu, Zhang adalah satu-satunya orang dari tim ekspedisi Tiongkok yang mencapai puncak,” kata Bhuwan Limbu, petinggi lain dari perusahaan trekking.

Menurut perusahaan ekspedisi, ada angin kencang di Gunung Qomolangma sejak Minggu malam sehingga akhirnya banyak yang turun dari South Col untuk kembali ke base camp.

Adapun sebelum pendakian Zhang, ada dua pendaki tuna netra yang menaklukkan gunung Qomolongma. Erik Weihenmayer dari Amerika Serikat dan Andy Holzerasal Austria mendaki gunung itu pada Mei 2001 dan Mei 2017.

Dalam keterangan pada bulan April dari Dawa Steven Sherpa, kepala eksekutif Asian Trekking, dikatakan kepada Xinhua bahwa Zhang telah berlatih keras selama tiga tahun terakhir untuk mencapai tujuannya. Zhang sendiri juga telah menaklukkan Muztagh Ata, puncak setinggi 7.509 meter di Daerah Otonomi Xinjiang Uygur Tiongkok dua tahun lalu.

Pada Januari 2017, pemerintah Nepal sempat memutuskan untuk melarang penyandang disabilitas untuk mendaki mencapai puncak tertinggi di dunia itu. Namun, pada bulan Maret tahun yang sama, Mahkamah Agung Nepal memerintahkan untuk tidak menerapkan pembatasan terhadap penyandang disabilitas.

Menurut Departemen Pariwisata Nepal, sekitar 350 pendaki termasuk pemandu Sherpa telah mencapai puncak Gunung Qomolangma. (*)

Informasi Seputar Tiongkok