Lama Baca 4 Menit

7 Fakta Menarik tentang Kaisar Terakhir China

24 August 2021, 17:03 WIB

7 Fakta Menarik tentang Kaisar Terakhir China-Image-1

Kaisar terakhir Tiongkok, Kaisar Puyi - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Bolong.id - Selama lebih dari 2.000 tahun, Tiongkok dipimpin oleh kekaisaran hingga akhirnya runtuh di dinasti Qing dan berubah menjadi negara berideologi. Kaisar Puyi adalah kaisar terakhir Tiongkok. Dia menjalani kehidupan yang sangat menarik di era perubahan Tiongkok yang bergejolak.

Dilansir dari China Highlights , berikut ini adalah beberapa fakta unik tentang Kaisar Puyi.

1. Puyi adalah satu-satunya kaisar yang dinobatkan 3 kali

Meski dinobatkan menjadi kaisar hingga tiga kali, Puyi sebenarnya tidak berkuasa bahkan untuk sehari pun. Pasalnya, Puyi adalah "kaisar boneka". Pada penobatan pertama, ia memerintah Dinasti Qing sebagai Kaisar Xuantong dari tahun 1908 hingga 1912. Namun, ayahnya, Zaifeng, adalah penguasa yang sebenarnya dengan jabatannya sebagai bupati. Pada penobatan kedua di tahun 1917, Puyi dikembalikan ke tahta oleh panglima perang Zhang Xun, seorang jenderal loyalis Dinasti Qing. Sayangnya, pemulihan Dinasti Qing hanya berlangsung selama 12 hari. Pada penobatan terakhir, Jepang menjadikan Puyi penguasa Manchukuo, negara boneka Kekaisaran Jepang dan menjabat pada 1943-1945.

2. Puyi adalah kaisar termuda

Pada usia 2 tahun 10 bulan, Puyi dipanggil ke Kota Terlarang (istana kekaisaran) oleh Permaisuri Cixi yang sekarat. Dia diberitahu untuk menggantikan Kaisar Guangxu karena dia tidak memiliki ahli waris. Puyi adalah keponakan Guangxu.

3. Puyi turun tahta menandakan akhir dari kekaisaran Tiongkok

Setelah 2.133 tahun, sejarah kekaisaran Tiongkok diakhiri dengan turunnya Puyi dari takhta pada 12 Februari 1912, menyerahkan kekuasaan kepada tentara Republik Yuan Shikai.

4. Puyi adalah kaisar pertama yang belajar bahasa Inggris dan memakai jas

Puyi menjadi kaisar pertama yang dapat berbicara dan menulis bahasa Inggris. Dia juga dikenal sebagai Henry, nama yang dipilih oleh guru bahasa Inggrisnya, orang Skotlandia bernama Reginald Johnston.

5. Puyi menjalani 10 tahun penjara sebagai penjahat perang

Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, Puyi harus "direformasi" di bawah "program pendidikan ulang Komunis" untuk tahanan politik. Dengan demikian ia menghabiskan sepuluh tahun di Pusat Manajemen Penjahat Perang Fushun di Provinsi Liaoning dari tahun 1950 hingga 1959.

6. Puyi menghabiskan 8 tahun terakhirnya sebagai warga negara RRT biasa

Setelah dibebaskan dari penjara, ia menjadi warga negara Republik Rakyat Tiongkok dengan izin khusus dari Ketua Mao Zedong. Ia bahkan menjadi anggota CPPCC (Komite Nasional Keempat dari Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok).

Dia juga sempat bekerja sebagai tukang kebun dan penjual tiket di Taman Botani Beijing dari tahun 1960. Setelah itu, dari tahun 1964 sampai kematiannya pada tahun 1967, dia bekerja sebagai editor untuk Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok.

7. Film “The Last Emperor” menjadikan Puyi sebagai kaisar Tiongkok paling terkenal pada tahun 1987

The Last Emperor, yang menceritakan tentang kehidupan Puyi, adalah sebuah film biografi epik Inggris-Italia yang diproduksi pada tahun 1987. Film tersebut memenangkan sembilan penghargaan Oscar di Academy Awards ke-60 dan membuat nama Puyi terkenal.

Informasi Seputar Tiongkok