Lama Baca 5 Menit

Kebiasaan Orang China Kuno Menaruh Barang di Lengan Baju, Bagaimana Bisa?

01 August 2021, 14:42 WIB

Kebiasaan Orang China Kuno Menaruh Barang di Lengan Baju, Bagaimana Bisa?-Image-1

Gadis memakai Hanfu - Image from Peng Ke/Vogue

Bolong.id – Saat budaya pakaian muncul, orang bisa menyembunyikan rasa malu mereka dan menjaga diri mereka tetap hangat saat cuaca dingin. Setelah berdirinya dinasti feodal, budaya pakaian mulai tumbuh secara formal. Dengan aplikasi dan status yang berbeda, banyak jenis pakaian diturunkan. Bahkan dengan naik turunnya dinasti, pakaian pun selalu berubah, dan digunakan untuk melambangkan identitas dan status sosial.

Dilansir dari 力敏历史说, pakaian yang dikenakan oleh orang dahulu memiliki kedua lengan yang lebar. Mereka dapat menyimpan beberapa benda kecil dari lengannya. Akan tetapi, bagaimana bisa mereka memasukkan barang-barang ke dalam lengan baju tetapi tidak jatuh? 

1. Perkembangan dan Jenis Lengan

Ketika masyarakat manusia pertama kali memasuki dinasti feodal, dengan lahirnya kapas dan sutra, pakaian manusia berangsur-angsur berubah dari menjaga hangat dan menghilangkan rasa dingin dan malu, menjadi hiasan dan kecantikan. Seiring dengan perkembangan zaman, estetika pakaian masyarakat juga terus berubah. 

Dari periode Xia-Shang hingga periode Negara-Negara Berperang, karena pakaian baru saja mulai berkembang, semua modelnya hampir sama, biasanya lengannya memiliki model lurus. 

Pada Dinasti Han, tren estetika mulai berubah. Lengan sebagian besar berbentuk janggut gantung, yang sedikit mirip dengan bentuk lemak di bawah tenggorokan binatang, tetapi lebih nyaman untuk bergerak bebas. 

Di Dinasti Song, orang-orang mengagumi keindahan, dan ada dua jenis gaya lengan baju, yaitu, lengan yang sangat sempit, dan lengan yangsangat lebar. Di Dinasti Yuan, lengan gaya pipa lebih populer. Di Dinasti Ming, apakah itu lengan lebar atau lengan sempit, gaya dasarnya adalah gaya Pipa. Pada Periode Manchu, pakaian berlengan sempit dan ketat menjadi populer. 

2. Lebar dan panjang lengan

Baju di zaman kuno dibagi menjadi lengan lebar dan lengan sempit. Secara umum, tidak ada perbedaan mutlak antara lengan lebar dan lengan sempit. Lebar lengan sempit antara 30 dan 70 cm. Lebar lengan lebar antara satu kaki dan dua kaki. Tergantung pada tingkat identitas, fungsi, dan bentuk pakaian, lengan yang dihasilkan akan berbeda. Meskipun dalam budaya Hanfu, lengan lebar adalah fitur, tidak peduli era apa, bentuk pakaian yang paling penting adalah menggunakan lengan sempit untuk rutinitas sehari-hari.

Di zaman kuno, baik itu lengan lebar atau lengan sempit, lengan pendek umumnya memanjang sampai ke siku dan tidak boleh melebihi siku, sehingga lengan pendek juga disebut setengah lengan. Lengan panjang memiliki standar yang berbeda pada periode yang berbeda. Umumnya mengacu pada panjang lengan yang melebihi panjang tangan. Dalam beberapa periode, lengan panjang digunakan untuk merujuk pada lengan pakaian yang digunakan saat menari, mirip dengan yang sekarang disebut sebagai lengan selongsong air.

3. Peran lengan

Secara umum, desain kantong tidak dipertimbangkan dalam pembuatan baju kuno, yang membuat orang-orang sangat tidak nyaman untuk membawa beberapa benda kecil, tetapi sangat tidak enak untuk menaruh kantong di pakaian, jadi orang-orang kuno kemudian membuat inovasi pada lengan baju. Mereka menjahit saku di bagian lengan, posisi saku berlawanan dengan bagian manset, sehingga meskipun ada beberapa benda kecil yang disimpan di saku, maka tidak akan jatuh dari saku.

Kantong di lengan ruangnya lebih besar dari yang kita kira. Kita bisa menyimpan banyak barang kecil, seperti sisir anak perempuan, kipas, dll. Barang-barang ini tersembunyi di lengan baju tetapi tidak mengganggu saat berjalan. Pada zaman dahulu, lengan besar digunakan untuk banyak tujuan lain, seperti peneduh, menyeka keringat sebagai handuk dan saputangan, digunakan untuk menari, dan orang saat sedang bertransaksi juga saling berjabat tangan di lengan lebar untuk tawar-menawar.

Sejak zaman kuno, masyarakat Tiongkok sangat memperhatikan etika, yang juga tercermin dalam budaya berpakaian. Budaya pakaian Tiongkok adalah mikrokosmos peradaban Tiongkok kuno dan membawa esensi dari perkembangan sejarah panjang Tiongkok.  (*)


Informasi Seputar Tiongkok