Monumen Pancasila Sakti - Image from Dari berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Jakarta, Bolong.id - 55 tahun lalu, Soeharto menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Anda pun mungkin sudah tahu bahwa Hari Kesaktian Pancasila berakar dari peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Namun, tahukah Anda mengapa 1 Oktober dipilih sebagai Hari Kesaktian Pancasila? Simak penjelasan singkatnya berikut ini!
Seperti yang banyak diceritakan, peristiwa 30 September 1965 adalah peristiwa pemberontakan yang disebut bertujuan menggantikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Berbagai peristiwa pun terjadi sebelum puncaknya pada 30 September 1965, termasuk meninggalnya 6 jenderal serta seorang perwira TNI AD. Namun, pemberontakan tersebut berhasil diselesaikan dan akhirnya 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila awalnya hanya diperingati oleh Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Peringatan tersebut diatur dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat bernomor Kep.977/9/1966 tertanggal 17 September 1966. Surat keputusan tersebutlah yang menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila yang harus diperingati oleh TNI AD.
Namun, selang beberapa hari setelahnya, Soeharto, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan, menerbitkan surat keputusan bernomor Kep/B/134/1966 tertanggal 29 September 1966. Dalam surat tersebut disebutkan agar Hari Kesaktian Pancasila tak hanya diperingati di kalangan TNI AD saja dan harus dilakukan oleh seluruh angkatan militer dan mengikutsertakan masyarakat. Pada 1 Oktober 1966, peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama kali dilakukan di Lubang Buaya, Jakarta.
Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, upacara diadakan di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya. Di tahun ini, sejumlah televisi nasional dikabarkan akan menayangkan film G30SPKI pula.(*)
Informasi Seputar Tiongkok