Lama Baca 4 Menit

Desa Songjiahe, Terpencil Tapi Indah

29 May 2022, 11:21 WIB

Desa Songjiahe, Terpencil Tapi Indah-Image-1

Foto yang diambil pada 11 Mei 2022 menunjukkan pemandangan Desa Songjiahe di Kota Mozitan, Kabupaten Huoshan, Provinsi Anhui, Tiongkok timur. (Xinhua/Chen Shangying) - Image from en.people.cn

Hefei, Bolong.id - Desa Songjiahe, Provinsi Anhui, Tiongkok, dibenahi pemerintah dari desa terpencil dan miskin, kini jadi destinasi wisata menarik.

Dilansir dari 人民网 pada Sabtu (28/05/2022) desa itu dulu daerah basis revolusioner lama. Berada di Pegunungan Dabie. Pada 2021, meski epidemi Corona, dikunjungi 100.000 wisatawan. Meraup pendapatan lebih dari 1 juta Yuan (sekitar Rp2 miliar).

Sebelum 2016. desa ini tidak terkenal. Bahkan bagi warga Tiongkok. Jalan pegunungan terjal dan rumah-rumah tua yang bobrok, jadi pemandangan di situ. Kini jalan aspal mulus. Rumah-rumah warga sudah berubah dalam bangunan etnik.

Cheng Hao, penduduk asli Songjiahe kepada wartawan menceritakan transformasi desa itu:

“Keterbatasan lahan pertanian di daerah pegunungan, memaksa penduduk, terutama kaum muda, pindah dari sini mencari pekerjaan di kota-kota besar.” 

Karena transportasi yang buruk, jalanan rusak dan terjal.  Warga setempat pun enggan pergi ke kantor kabupaten yang berjarak 40 km, kata Cheng.

"Saya mulai bekerja di county seat pada tahun 2011 setelah lulus dari universitas. Namun, pada tahun 2016, saya membuat keputusan untuk kembali ke Songjiahe dan bekerja untuk memperbaiki desa asal saya," tambahnya.

Setelah kembali, Cheng berbisnis teh yang dikelola keluarga dan mulai memasukkan ide-idenya sendiri. Itu membuat pendapatan petani teh lokal meningkat sebesar 15.000 yuan per rumah tangga, dan pada tahun 2021, pendapatan desa dari produksi teh melebihi 10 juta yuan.

Namun, menurut Cheng, teh saja tidak cukup untuk membawa perubahan desa karena penanaman teh bersifat musiman. Jadi, dia terus mencari solusi yang lebih pragmatis dan layak.

Cheng membentuk tim yang terdiri belasan orang, semuanya berusia di bawah 40 tahun, bekerja di pabrik teh miliknya. Banyak dari mereka berasal dari Songjiahe, yang telah kembali ke desa asal dari kota-kota besar.

Sejak 2018, Cheng telah memimpin timnya untuk bekerja bersama dengan masyarakat setempat, mendirikan perusahaan pariwisata, dan mencari cara baru untuk mengintegrasikan pengembangan wisata budaya, wisata pedesaan, dan ekowisata.

Beberapa homestay bentuk kabin dengan desain yang bagus telah didirikan untuk menarik wisatawan. "Saya membeli kabin dari Guangdong," kata Cheng.

Di sungai desa, timnya Cheng membangun proyek arung jeram yang membentang sekitar 1 kilometer.

Di saat wabah COVID-19, berkemah menjadi kegiatan liburan populer warga Tionghoa. Cheng ikut-ikutan dan membeli tenda, awning, dan pemanggang barbekyu untuk keperluan sewa pada awal tahun ini. 

Selama liburan Hari Buruh di awal Mei 2022, Desa Songjiahe mengadakan lebih dari 20 kegiatan berkemah.

Cheng juga berusaha akan terus memperkaya sektor pariwisata desa ini untuk memastikan Songjiahe menarik lebih banyak pengunjung. (*)