Lama Baca 3 Menit

Terdeteksi, Virus Corona di Kelelawar Inggris

28 April 2021, 12:17 WIB


Terdeteksi, Virus Corona di Kelelawar Inggris-Image-1

Kelelawar - Image from Detik Health

London, Bolong.id - Virus corona mirip penyebab Covid-19 telah ditemukan di Inggris. Sejauh ini, virus itu bukan ancaman bagi manusia. 

Dikutip dari Times of London, Minggu (25/4/2021) virus yang dinamai RhGB01 itu pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana ekologi berusia 22 tahun, Ivana Murphy. 

Dia menemukan virus itu saat mengumpulkan kotoran kelelawar untuk disertasi tahun terakhirnya, Ini adalah pertama kalinya virus corona semacam itu ditemukan di kelelawar Inggris.

"Mencegah penularan virus corona SARS-CoV-2 ke kelelawar sangat penting dengan kampanye vaksinasi global saat ini untuk melawan virus ini (corona SARS-CoV-2)," kata studi tersebut, yang akan diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports

Pada sebuah sampel diklaim ditemukan sekuensing virus corona di salah satu sampel kelelawar. Hal ini menjadi kali pertama virus ditemukan di dalam kelelawar di Inggris.

"Saya sangat beruntung dikelilingi banyak pakar di bidangnya, yang memungkinkan saya mengakses sumber daya yang tidak dimiliki oleh banyak mahasiswa sarjana. Saya merasa sangat beruntung bisa melakukan studi yang begitu maju," ujar Murphy

"Receptor binding domain, bagian dari virus corona yang menempel pada sel inang untuk menginfeksi seseorang, tidak kompatibel dengan kemampuan untuk menginfeksi sel manusia," tambahnya seperti dikutip dari New York Post.

Tim peneliti mengatakan kelelawar hampir pasti telah menyimpan virus untuk waktu yang sangat lama. Meski demikian, Murphy merasa khawatir orang-orang mulai takut dan membasmi kelelawar.

Diana Bell, seorang ahli penyakit zoonosis dari UEA mengatakan kasus 'mencari dan menemukan' virus corona di kelelawar berbeda yang ditemukan pada spesies mamalia lain.

"Kelelawar ini hampir pasti telah menyimpan virus ini untuk waktu yang sangat lama, mungkin ribuan tahun. Kami tidak mengetahuinya sebelumnya karena ini adalah pertama kalinya tes semacam itu dilakukan pada kelelawar Inggris," ujar Bell.

Menurutnya peraturan ketat perlu diterapkan secara global kepada siapapun yang menangani kelelawar dan hewan liar lainnya.

Meski demikian studi tersebut mengungkap kekhawatiran virus Corona mampu menular ke kelelawar yang bisa memicu mutasi virus baru. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi para peneliti terkait pengembangan vaksin. (*)