Lama Baca 5 Menit

Merayakan 494 Tahun Jakarta: Toko-toko di Pecinan Jakarta Saksikan Perkembangan dan Kemajuan Ibukota

21 June 2021, 13:44 WIB

Merayakan 494 Tahun Jakarta: Toko-toko di Pecinan Jakarta Saksikan Perkembangan dan Kemajuan Ibukota-Image-1

Pantjoran Tea House. - Image from Medcom.id

Bolong.id - 22 Juni tahun ini adalah hari lahirnya Jakarta yang ke 494. Beberapa toko pecinan yang berusia seabad di Jakarta juga telah menyaksikan perkembangan dan kemajuan Jakarta selama berabad-abad. 

Dilansir dari Medcom.id pada (19/06/2021), Glodok, Pecinan di Jakarta Barat, memiliki bangunan ikonik yang menjadi saksi naik turunnya Pecinan selama ratusan tahun, yaitu Rumah Teh Pantjoran.

Rumah teh bernama "Jiquan"《汲泉》ini terletak di area segitiga di pintu masuk Pecinan Caopu 《草铺唐人街》di Jakarta Barat. 

Ini adalah bangunan bergaya arcade dua lantai yang menghadap ke jalan di tiga sisi. Meskipun papan nama kayu "Rumah Teh Jiquan" sedikit berbintik-bintik, masih sangat menarik perhatian. 

Di lorong arcade tepat di bawah papan nama, sebuah meja kayu panjang ditempatkan dengan rapi di atas meja kayu panjang dengan 8 teko besar dan lebih dari 10 cangkir teh kecil, melanjutkan tradisi penyajian teh gratis berusia seabad yang dipertahankan selama pemerintahan Belanda. 

Bangunan ini dulunya terkenal dengan nama Jakarta, "Apotek Tiongkok" telah ditinggalkan pada tahun 1960-an selama hampir 30 tahun. Hingga tahun 2015, seorang pemilik Tiongkok menanggapi "Rencana Revitalisasi Kota Tua" pemerintah Indonesia dan merenovasi, memberikan bangunan berusia satu abad ini membangun kehidupan baru Rumah Teh ini.

Menurut Sarah, konsultan pemasaran merek "Jiquan Tea House", mereka masih mempertahankan tradisi lama menyajikan teh gratis untuk pejalan kaki sejak abad ke-16.

Sarah mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, ini adalah kantor seorang "Kapitan". Setelah menikahi seorang wanita Indonesia yang cantik dan baik hati sebagai istrinya, mereka berdua menempatkan 8 arcade di gang di depan kantor setiap hari. Teko besar teh gratis untuk orang yang kehausan yang lewat. Ini telah menjadi tradisi di sini dari waktu ke waktu. Dialek Hokkien adalah Patekoa, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Tiongkok sebagai “八茶鼓”.

Ada banyak teh khas Tiongkok dari seluruh di kedai teh itu. Pintu pintu kayu Tiongkok yang diukir dengan indah, lentera merah yang digantung, meja teh dan set teh Kung Fu, dan foto-foto lama sejarah Jakarta di dinding tampaknya membawa kita ke terowongan waktu. Seperti yang diharapkan oleh pendiri kedai teh, dia berharap orang dapat mengalami dan mempelajari warisan sejarah dan budaya paling otentik di sini, dan pada saat yang sama merasakan kebiasaan  makan tradisional Tiongkok yang paling otentik. Di "Jiquan Tea House" yang penuh pesona sejarah ini, selain menikmati makanan, Anda juga dapat dengan tenang menyesap secangkir teh, menyaksikan orang-orang datang dan pergi, dan perlahan merasakan sejarah kejayaan Caopu.

Makanan paling istimewa adalah "Teh Kung Fu" di sini. Budaya minum teh "Teh Kung Fu" memiliki sejarah ribuan tahun, dapat digunakan untuk banyak acara penting pada orang modern, seperti menghormati orang tua di festival, negosiasi bisnis, bertemu tamu, dan sebagainya.

Di sebuah gang terpencil di Pecinan Caopu, ada juga toko tersembunyi berusia seabad bernama Zhang Changsheng yang menjual banyak makanan dari Tiongkok, seperti mie Tiongkok, kecap, rumput laut, dll.

Juga terletak di Pecinan Caopu, Jakarta, perusahaan makanan bernama Zhang Changsheng ini memiliki sejarah 114 tahun sejak dibuka pada tahun 1907, dan telah diturunkan ke generasi keempat. Supermarket ini terkenal karena menjual rangkaian lengkap biji-bijian Tiongkok, minyak, makanan, dan produk lokal. 

Toko ini selalu menerapkan manajemen yang jujur ​​dan harga yang wajar sebagai kode. Bisnis ini berkembang pesat, terutama selama festival tradisional Tiongkok, yang menarik banyak orang Tiongkok untuk membeli barang-barang Tahun Baru Tiongkok.

Brand yang sudah langgeng ini telah bertahan lama di Jakarta dan juga menjadi saksi perkembangan dan perubahan Jakarta. Salah satu direktur "Zhang Changsheng", Barly, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas kemajuan Jakarta yang terus berlanjut. Pecinan Caopu telah terjadi setiap tahun sebelumnya, ada air yang tergenang, tetapi sejak tahun 2017, pemerintah Jakarta telah merenovasi seluruh jalan, dan sejak itu tidak ada lagi air yang tergenang.

Saat Jakarta merayakan hari jadinya yang ke 494, meski tidak bisa dirayakan semeriah tahun-tahun sebelumnya karena wabah, banyak orang masih bisa merasakan dan menyaksikan pesatnya perkembangan dan perubahan di Jakarta beberapa tahun terakhir.(*)

Informasi Seputar Tiongkok