Longjing Prawns - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id – Di Tiongkok, teh Longjing, dibuat dengan daun yang baru dipetik sebelum Qingming, atau Hari Pembersihan Makam, dan merupakan kemewahan bagi pecinta teh. Dimasak dengan udang sungai, ini adalah bahan penting dari hidangan khas Hangzhou yaitu Longjing Prawns.
Dilansir dari Chinaculture.org, teh Longjing berasal dari Danau Barat yang indah di Hangzhou dan terkenal dengan warna hijau gioknya, aromanya yang harum, rasa yang lezat, dan bentuknya yang lembut.
Dikatakan bahwa teh mendapatkan reputasinya selama dinasti Tang dan Song, dan teknik produksinya ditingkatkan dari generasi ke generasi untuk membuatnya mendapat tempat di istana kekaisaran selama Dinasti Qing. Udang sungai juga merupakan kelezatan khas saat itu, dipuji karena kesegarannya, nutrisinya yang kaya.
Longjing Prawns seperti banyak hidangan klasik lainnya, terkait erat dengan Kaisar Qing Qianlong (1711-1799). Dalam perjalanannya ke selatan, menggunakan pakaian seperti warga sipil dan berkeliling Danau Barat. Berhenti di rumah pertanian Desa Longjing, dia ditawari secangkir teh yang terbuat dari daun teh yang baru dipetik.
Minumannya sangat enak sehingga dia mengambil segenggam daun teh saat dia pergi dan menyembunyikannya di pakaian kekaisarannya. Kemudian, saat makan di restoran, dia meminta pelayan untuk membuatkan teh. Melihat sekilas pakaian kekaisaran Kaisar yang disamarkan, pelayan itu bergegas memberi tahu pemiliknya, yang sedang memasak udang.
Sementara itu daun teh berjatuhan karena digerakkan, pemiliknya mengira daun teh itu sebagai daun bawang yang diparut dan menyebarkannya ke dalam panci. Udang merah muda yang dihiasi dengan daun teh hijau memancarkan aroma memikat yang segera merebut hati Kaisar. Tak lama kemudian, para koki di restoran terkenal di Hangzhou membuat langkah berani, berinovasi dalam teknik memasak untuk menjadikan hidangan itu spesial. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
