Lama Baca 6 Menit

Simbolisme Makanan China untuk Rayakan Hari Besar

12 June 2021, 12:08 WIB

Simbolisme Makanan China untuk Rayakan Hari Besar-Image-1

Tang Yuan - Image from DevourAsia.com 

Bolong.id - Tiongkok adalah negara dengan sejarah panjang, dan makanan telah memainkan peran penting dalam perkembangan budaya Tiongkok. 

Dilansir dari ChinaHighlight pada (18/03/2021), setiap tahun banyak festival dan acara tradisional dirayakan dengan makanan khusus. Beberapa makanan tersebut memiliki makna tertentu, seperti keberuntungan, harapan terbaik, persatuan, dan peringatan.

Asal Usul Simbolisme Makanan di Tiongkok

Sejak 2.000 tahun yang lalu, simbolisme makanan di Tiongkok berasal dari takhayul atau kepercayaan tradisional dalam makan untuk memohon/merayakan berkah. Makna atau "kekuatan" dikaitkan dengan makanan melalui pengucapan nama makanan, bentuk makanan, warna, sejarah/legenda makanan, dan sebagainya.

Di sini kami memperkenalkan beberapa makanan festival dan acara khusus sebagai contoh.

Tahun baru Imlek


Simbolisme Makanan China untuk Rayakan Hari Besar-Image-2


Kue keranjang (年糕) - Image from Internet

Festival Musim Semi (Tahun Baru Imlek) adalah festival tradisional terpenting di Tiongkok, ketika orang Tionghoa secara khusus menekankan harapan untuk kebahagiaan dan berkah. Jadi makanan Tahun Baru biasanya melambangkan keberuntungan dan harapan terbaik.

Biasanya pada perayaan Imlek ini makanan yang umum disajikan adalah kue keranjang (年糕 niángāo /nyen-gao/) berarti 'meningkatkan kemakmuran'. Pangsit berarti 'kekayaan', karena bentuk ingot emas/perak tradisionalnya. Selain itu juga ada permen melambangkan keinginan untuk hidup kaya dan manis, karena rasanya yang manis.

Festival Lentera

Simbolisme Makanan China untuk Rayakan Hari Besar-Image-3

Tangyuan - Image from Internet 

Festival Lentera adalah malam bulan purnama pertama di tahun kalender Tiongkok, dan bulan purnama serta makanan melambangkan reuni keluarga. Makanan yang disajikan biasanya bola ketan bulat manis dalam sup ( tāngyuán /taang-ywen/) berarti kebersamaan dan reuni. Di Indonesia kita sering menyebutnya sebagai wedang ronde.

Sisters' Meal Festival

Sisters' Meal Festival dirayakan oleh orang-orang etnis Miao pada hari ke-15 bulan lunar Tiongkok ketiga di Provinsi Guizhou, Tiongkok tengah selatan. Mereka merayakannya dengan makan nasi lima warna, yang dianggap sebagai simbol suku Miao.

Biasanya mereka menyajikan nasi lima warna melambangkan kehidupan yang penuh warna dan semangat solidaritas. Ketan menempel bersama, mewakili solidaritas, dan diwarnai ungu, merah, kuning, putih, dan hitam menggunakan daun, buah, dan bunga yang berbeda.

Festival Perahu Naga


Simbolisme Makanan China untuk Rayakan Hari Besar-Image-4粽子 - Image from Internet

Festival Perahu Naga adalah perayaan penting di Tiongkok untuk memperingati Qu Yuan , seorang penyair patriotik Tiongkok yang terkenal di zaman kuno. Pangsit beras ketan yang dibungkus dengan bambu atau daun alang-alang (粽子 Zòngzi /dzongdzuh/) atau di Indonesia sering disebut bakcang melambangkan peringatan Qu Yuan.

Simbolisme mereka didasarkan pada legenda pada zaman kuno Qu Yuan, politisi yang dicintai rakyat Tiongkok menenggelamkan dirinya di Sungai Miluo setelah mendengar negaranya dikalahkan. Dikatakan bahwa orang-orang melemparkan kue beras ke sungai untuk memberi makan ikan, sehingga mereka tidak akan memakan mayat Qu Yuan.

Festival Pertengahan Musim Gugur

Festival Pertengahan Musim Gugur adalah festival tradisional Tiongkok terpenting kedua. Ini adalah waktu bagi anggota keluarga dan orang yang dicintai untuk berkumpul untuk merayakan reuni keluarga. Oleh karena itu, masyarakat merayakannya dengan menyiapkan makanan dengan makna simbolis reuni keluarga .

Kue bulan berarti kesatuan keluarga, karena bentuknya bulat, seperti bulan panen. Selain itu juga ada Pomelo (柚yòu /yoh/) berarti kesatuan keluarga dan kelimpahan karena mereka juga bulat, dan dalam bahasa Tiongkok terdengar seperti kata untuk 'memiliki' (有 yǒu).

Makanan Acara Khusus di Tiongkok

Selain makanan festival, ada makanan lain dengan makna simbolis yang dimakan pada acara-acara khusus untuk memohon (atau merayakan) berkah tertentu.

Acara Pernikahan

Biji (biji teratai, biji semangka, dll) berarti melahirkan banyak anak. Lobster dan ayam berarti perkawinan yang baik.

Salah satu karakter dalam bahasa Mandarin untuk lobster (龙虾 lóngxiā) adalah 'naga' (龙), dan seekor ayam terlihat seperti burung phoenix, jadi lobster dan ayam melambangkan 'naga dan burung phoenix', melambangkan pasangan jantan-betina yang menguntungkan dalam bahasa Tiongkok budaya.

Pada Perayaan Ulang Tahun

Saat merayakan ulang tahun orang Tiongkok akan menyediakan Mie  yang berarti umur panjang. Hal ini karena mie memiliki bentuk yang panjang, melambangkan umur yang panjang . Sebuah takhayul lama mengatakan bahwa itu adalah nasib buruk untuk memotong mereka.

Selain itu juga buah persik juga berarti umur panjang. Biasanya orang Tiongkok menbuat bakpao berbentuk buah persik untuk dibagikan kepada teman atau kerabat. Menurut mitos Tiongkok, buah persik adalah barang suci yang disajikan pada pesta ulang tahun Ibu Suri dari Barat yang abadi.

Saat Merayakan Kelahiran Bayi

Pada saat merayaakan kelahiran bayi, orang-orang di Tiongkok biasanya menyiapkan Telur berarti ' kesuburan'.

Simbolisme terlihat jelas di sini. Setelah bayi lahir, orang tua dapat memberikan telur "rebus merah" (ayam) kepada kerabat dan teman mereka untuk mengumumkan kelahiran bayi mereka. (*)


Informasi Seputar Tiongkok