Lama Baca 3 Menit

Filosofi Gaun Pernikahan ala China

12 December 2020, 15:12 WIB

Filosofi Gaun Pernikahan ala China-Image-1

Wedding dress - Image from chinadaily

Beijing, Bolong.id - Setiap negara memiliki tradisi. Tentang gaun pernikahan, Tiongkok memiliki arti yang mendalam di setiap warna dan pola yang diyakini sebagai harapan calon pengantin.

"Pakaian menghadirkan citra di mata Anda dan memberi Anda perasaan," kata He, juga direktur Institut Teknologi Mode Beijing. "Misalnya, warna merah memberi Anda perasaan meriah, dan kedua warna emas dan merah menciptakan suasana yang meriah dan makmur, sehingga kedua warna itu sangat diperlukan untuk pernikahan."

Menurut Zhong, beberapa pola tanaman juga digunakan. Misalnya, bunga peony adalah simbol kemewahan. Teratai pada gaun pengantin merupakan simbol dari banyak anak dan banyak berkah karena ketika teratai mekar, mereka berbiji polong dengan banyak biji.

Hirarki sosial di Tiongkok kuno sangat ketat, tetapi tidak dalam hal gaun pengantin.

"Misalnya, ada lukisan burung bangau mahkota merah pada gaun pengantin wanita, tapi nyatanya, hanya istri pejabat tertinggi di Tiongkok kuno yang berhak diberi lukisan bangau di bajunya," kata Zhong. "Namun, pada hari pernikahan, orang biasa diperbolehkan mengenakan gaun pengantin dengan gambar bangau, menandakan bahwa dia adalah wanita berpangkat tertinggi pada saat itu."

Bukti hubungan darah antar generasi

Filosofi Gaun Pernikahan ala China-Image-2

Wedding dress - Image from Hipwee

“Selain warna, corak juga sangat penting karena bisa membantu menciptakan asosiasi. Motif karangan bunga dan tumpukan brokat melambangkan hal-hal yang indah,” kata He.

Ada banyak aturan dan tradisi di zaman kuno. Misalnya, ketika pasangan menikah, ada keinginan yang sama untuk melahirkan anak karena orang percaya bahwa meneruskan garis keluarga dan memiliki lebih banyak anak akan membawa lebih banyak kebahagiaan. Dalam pengertian ini, ada banyak pola yang melambangkan kepercayaan tersebut.

“Dalam upacara pernikahan tidak boleh terlalu banyak hiasan, karena harus memberikan suasana seremonial dan mewah,” imbuhnya.

Dalam setiap periode waktu, pakaian mencerminkan karakteristik pada masa itu. Perubahan dalam kehidupan seseorang dapat berdampak besar pada perubahan pakaian kita.

"Tapi ada poin fundamental saat mengenakan pakaian ini dan itu adalah menjadi lebih cantik, menghadirkan rasa yang lebih baik, dan tampil lebih kaya, lebih karismatik dan berbeda. Tujuan ini tidak akan pernah berubah," dia mencatat.

Pakaian pernikahan Tiongkok terus berubah sepanjang sejarah, tetapi intinya tidak berubah; Itu adalah bukti hubungan darah antar generasi orang Tionghoa, dan warisan peradaban Tionghoa. (*)