Lama Baca 3 Menit

Kelenteng Kwan Sing Bio Terluas di Asia Tenggara

18 April 2022, 14:30 WIB

Kelenteng Kwan Sing Bio Terluas di Asia Tenggara-Image-1

Kelenteng Kwan Sing Bio - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Jakarta, Bolong.id - Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur selain tempat ibadah kaum Tionghoa juga jadi wisata religi. Konon, klenteng ini terluas di Asia Tenggara.

Dilansir dari Merdeka.com, Klenteng Kwan Sing Bio diperkirakan dibangun pada 1773 silam. Nama Kwan Sing Bio bermakna sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada Dewa Kwan Kong. 

Ulang tahun Dewa Kwan Kong dirayakan pada tanggal 24 bulan 6 dalam sistem penanggalan Tionghoa. Pada hari itu, peziarah dari berbagai daerah di Jawa datang ke Klenteng Kwan Sing Bio untuk merayakan ulang tahun sang dewa.

Klenteng Kwan Sing Bio berada di pinggir jalan raya Pantura. Tepatnya di Jalan Martadinata No.1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Klenteng ini merupakan satu-satunya klenteng yang menghadap langsung ke arah laut.

Klenteng Kwan Sing Bio adalah klenteng terluas di wilayah Asia Tenggara. Luas lahannya antara 4 hingga 5 hektare. Sebagaimana klenteng pada umumnya, bangunan Klenteng Kwan Sing Bio didominasi oleh warna merah, hijau, dan kuning. Serta terdapat hiasan berbentuk naga, lampion, dan lilin.

Sebagai penanda telah memasuki kawasan Klenteng Kwan Sing Bio, pengunjung akan mendapati gerbang dengan hiasan kepiting raksasa di bagian atasnya. Konon, klenteng ini dulunya adalah area tambak ikan. Setiap malam kepiting-kepiting keluar dari persembunyiannya.

Kelenteng Kwan Sing Bio Terluas di Asia Tenggara-Image-2

patung Dewa Kwan Sing Tee Koen - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Salah satu patung yang berada di bagian belakang adalah patung Dewa Kwan Sing Tee Koen yang berukuran raksasa dengan tinggi 30 meter. Patung yang dicatat dalam Museum Rokur Indonesia (MURI) itu diklaim sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Dewa Kwan Sing Tee Koen adalah seorang jenderal perang terkenal. Ia hidup di zaman Sam Kok tepatnya tahun 221 hingga 269 masehi. Jenderal perang itu dikenal dengan sifat-sifat kesatria. Ia jujur, setia, menepati janji dan sumpah yang telah diucapkannya. Pada Kamis 16 April 2020 patung raksasa ini tiba-tiba runtuh karena angin dan cuaca panas hujan. (*)