Tulisan kuno - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Beijing, Bolong.id - Selama beberapa era, para ilmuwan Tiongkok telah memimpin dunia dalam berbagai bidang, seperti penemuan bubuk mesiu, percetakan, kompas, dan kertas. Era di mana Tiongkok sangat maju dalam teknologi dan ilmiah adalah era Dinasi Han dan Song.
Dilansir dari Chinahighlight.com, teks-teks ilmiah dari era Song menunjukkan bahwa para ilmuwan dan penemu di masa itu sempat mencapai puncak perkembangan pengetahuan astronomi, teknik mesin, alkimia, geografis, dll.
Dari periode Dinasti Han yang menggantikan Dinasti Qin, beberapa buku matematika ditonjolkan sebagai pencapaian. Teks matematika bertanggal sekitar 200 SM pun bahkan ditemukan di Provinsi Hubei.
Salah satu buku berjudul Suan Shu Shu (Buku Perhitungan dan Angka), menunjukkan cara memecahkan masalah aritmatika yang dihadapi pejabat maupun pebisnis di masa itu.
Sebuah buku yang lebih modern berjudul Jiuzhang Suanshu (Buku Perhitungan Sembilan Bab) diperkirakan ditulis setelahnya. Buku ini menampilkan aljabar dasar, seperti akar pangkat tiga dan akar kuadrat. Angka negatif pun digunakan di dalamnya.
Teks matematika lain yang disusun selama era Han adalah The Arithmetical Classic of the Gnomon and the Circular Paths of Heaven (Zhoubi Suan Jing) yang kemudian digunakan di bidang astronomi. Di dalamnya terdapat penjelasan metode penentuan jarak matahari dari bumi dengan menggunakan segitiga siku-siku.
Periode kedua kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pesat terjadi di era Song. Pada masa itu, muncul dua pejabat istana Song yang sangat menonjol.
Shen Kuo (1031-1095) dan Su Song (1020-1101), keduanya menulis risalah ilmiah tentang penelitian mereka di berbagai bidang.
Esai Kolam Impian Shen Kuo dari 1088 adalah komposisi ilmiah yang mengandung pengetahuan terdepan pada zamannya.
Ia digadang sebagai pemimpin dunia dalam penelitian kompas dan geomagnetisme, serta disebut telah menemukan konsep utara sejati dan deklinasi magnetik menuju Kutub Utara. Ia bahkan menggambar kompas jarum magnet dan melakukan penelitian astronomi tingkat lanjut di masanya.
Su Song adalah salah satu saingan Shen Kuo. Ia menulis sebuah risalah berjudul Bencao Tujing ( Ahli Herbal Bergambar ) pada tahun 1070 dengan konten informasi tentang pengobatan, botani dan zoologi.
Ia juga merupakan penulis atlas besar dari lima peta bintang yang berbeda dan pembuat atlas tanah. Su Song kemudian terkenal dengan menara jam astronomis bertenaga hidrolik.
Menara jam Su disebut memiliki penggerak rantai pemancar daya tanpa akhir yang ia gambarkan dalam teks tentang penunjuk waktu, desain jam, dan astronomi yang diterbitkan tahun 1092.
Kekaisaran Song kemudian ditaklukkan oleh Bangsa Mongol. Pasca kejadian itu, penemuan serta pengetahuan astronomi di era sebelumnya sedikit terlupakan karena dianggap tidak penting. (*)
Informasi Seputar Tiongkok