Lama Baca 3 Menit

TEGAS, 100 Pejabat Provinsi Henan Dipecat, Gagal Atasi Banjir

22 January 2022, 13:10 WIB

TEGAS, 100 Pejabat Provinsi Henan Dipecat, Gagal Atasi Banjir-Image-1

Banjir di Henan Juli 2021 - Image from Reuters

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok menghukum hampir 100 pejabat dan manajer perusahaan yang gagal menangani banjir di Provinsi Henan yang menewaskan ratusan orang Juli lalu.

Dilansir dari Xinhua pada Jumat (21/1/2022), Xu Liyi, sekretaris Komite Partai Komunis Provinsi Henan, Zhengzhou, dipecat dari jabatannya dan wakil walikota Zhengzhou Wu Fumin juga diberhentikan.

Mereka termasuk di antara 89 pejabat lokal yang dihukum oleh pemerintah pusat atas penanganan yang buruk terhadap tanggap darurat terhadap banjir, kata Xinhua, mengutip kesimpulan dari penyelidikan yang dipimpin oleh pemerintah pusat di Beijing.

Pemerintah menyebut banjir Henan sebagai yang terburuk sejak Tiongkok mulai membuat catatan meteorologi. Dari 17-23 Juli, 398 orang meninggal atau hilang di provinsi Henan, menurut laporan Xinhua, yang diterbitkan di situs web pemerintah pusat pada hari Jumat (21/1/2022).

"Ada masalah keterlambatan pelaporan dan penyembunyian dalam pelaporan informasi bencana, dan kelalaian ... dari komite partai tingkat rendah, pemerintah dan departemen terkait," kata laporan itu.

Manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan infrastruktur Zhengzhou, termasuk jalur kereta bawah tanah di mana 14 orang tenggelam, sebuah episode yang dibahas secara luas di media sosial Tiongkok. 

Itu termasuk di antara 11 orang yang ditangkap atau ditahan sebagai hasil penyelidikan pemerintah pusat.

Henan, provinsi berpenduduk dua kali lipat ukuran Austria yang ibu kotanya Zhengzhou adalah kota berpenduduk 12 juta orang, juga mengalami kerugian ekonomi langsung sebesar 120,6 miliar yuan (sekitar Rp 272,2 T), Xinhua melaporkan.

Di Tiongkok, pejabat daerah dan kotamadya sering diturunkan pangkatnya oleh pemerintah pusat sebagai tanggapan atas buruknya penanganan bencana alam dan buatan manusia.

Pejabat di kota Wuhan dan provinsi Hubei dihukum dengan cara yang sama atas wabah awal COVID-19 yang menewaskan 4.512 di provinsi tersebut, menurut statistik resmi pemerintah. (*)